Rabu, 07 Desember 2011

kematian

kubur adalah kediaman ruh nya, namun sebagaimana kehidupan dunia, tidak mesti semua orang selalu ada di kediamannya, bisa dipindahkan ke penjara, bisa pindah ke penginapan yg mewah karena tamu negara misalnya, demikian pula di alam kubur.

dalilnya adalah riwayat shahih Muslim bahwa Rasul saw saat Isra mikraj beliau saw bersabda : Kulihat Musa as berdiri melakukan shalat di kuburnya. namun kemudian Rasul saw menjelaskan bahwa beliau saw berjumpa lagi dg Ruh para nabi di Masjidil Aqsha, dan berjumpa lagi dg Ruh Nabi Musa as di langit.

dalam riwayat lain Rasul saw bersabda : jika kalian melewati pekuburan maka katakanlah salam : Assalamualaikum ahluddiyaar, innaa bikum Laahiquun (Shahih Bukhari), salam sejahtera wahai penduduk kediaman sekitar (pekuburan), kami akan menyusul kalian.

dari dua hadits ini difahami bahwa kediaman ruh adalah dikuburnya, namun bisa saja berada ditempat lain dg izin Allah swt.

“Ruh setelah berpisah dengan tubuh, di saat itulah terjadi kematian. Namun demikian, ruh itu masih dapat menangkap untuk mendengarkan siapa saja yang berziarah kepadanya, ia dapat mengenalnya dan bahkan dapat membalas salam seseorang yang memberikan salam padanya.”— Sayid Sabiq.

“Orang-orang Quraisy berkata kepada orang Yahudi:”Ajarkan kepada kami sesuatu yang akan ditanyakan kepada orang itu (Muhammad).” Orang Yahudi itu menjawab:”Tanyakanlah kepadanya tentang ruh.” Mereka bertanya tentang ruh kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam., maka turunlah ayat 85 Al Isra.”— HR. At. Turmudzy.

:”Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bertemu dengan serombongan orang-orang Yahudi. Sebagian mereka berkata:”Tanyakanlah kepadanya tentang ruh.” Sebagian mereka berkata :”Jangan ditanyakan kepadanya tentang ruh itu, karena kamu akan menerima jawaban yang tidak kamu inginkan.” Maka mereka datang kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam., dan bertanya:”Hai bapak Qosim, terangkanlah kepada kami tentang ruh. “ Maka Rasul berdiri sebentar melihat ke langit, maka tahulah aku (Ibnu Mas’ud) bahwa ayat Al Qur’an sedang diwahyukan kepada beliau. Kemudian beliau berkata: WA YAS ALUUNAKA ANIR RUUH….”— HR. Bukhari.
………………
“Mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah :’Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.’”— QS. Al Isra’ : 85.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar