tag:blogger.com,1999:blog-47894449291175746592024-03-13T07:47:31.528-07:00BAROKATUL MUSTHOFAAGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-4723992901859350482014-08-15T05:15:00.001-07:002014-08-15T05:15:22.974-07:00fenomena jilboobs<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">*fenomena JILBOOBS*<br /> <br />
Sekarang Lagi Musim Cewe Pake Kerudung Rapih, Tapi Baju&celananya
Ketat Menampakan Lekuk2 Tubuhnya. Yg Mungkin Membuat Laki2 Gemetaran
Melihatnya..</span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">ketahuilah mereka adalah cabe2an alias jablay alias kimbil alias pelacur. yg sengaja ,menggunakan kerudung,,<br /> <br /> Ini Jelas Merusak Citra WANITA Muslimah.. Kasian
Wanita2 Yg Bener2 Berjilbab&berpakaian Dgn Syar'i. Mereka Sangat
Sedih. Karena Mereka Juga Mendapat Cap Sebagai JILBOOBS..<br /> <br /> Ini
Harus Diwaspadai Dan Harus Disadarkan Bahwa Muslimah SEJATI Itu Mampu
Menutup&menjaga Auratnya.. Dan Apabila Berhijab.. Berhijablah Dgn
Syar'i Jangan Malah Pengen Keliatan Cantik.. Jangan Samakan Diri Kalian
Dgn Cabe2an..<br /> </span></div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-1079281302056720632013-12-29T06:11:00.001-08:002013-12-29T06:11:48.559-08:00celoteh<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/--4dCWHILgyA/UsAtUzXcGTI/AAAAAAAAAEo/tC3CZimvv5I/s1600/740109_276009282527457_1909959860_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://3.bp.blogspot.com/--4dCWHILgyA/UsAtUzXcGTI/AAAAAAAAAEo/tC3CZimvv5I/s320/740109_276009282527457_1909959860_o.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="short_text" id="result_box" lang="en"><span class="hps"><br /></span></span></div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-24241356752240857862013-12-29T05:22:00.001-08:002013-12-29T05:22:14.778-08:00ujian para murid jaman dulu,,<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: medium;">Orang suka mengaku cinta kepada seorang syeikh (guru), tapi</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: medium;">jika
syeikhnya menguji, membentak, atau tidak memperhatikannya, ia segera
pergi atau berpaling darinya. Seorang murid tidak akan memperoleh
manfaat kecuali dengan menyaksikan kekhususan (khushushiyah) syeikhnya,
dan berserah diri <span class="text_exposed_show" style="display: inline;">kepadanya.<br /><br />Para syeikh zaman dahulu suka menguji murid-muridnya,<br />Seperti kisah Syeikh ‘Umar Ba’ Makhramah dengan syeikhnya,<br />'Abdurrahman al-Akhdhar. Ketika Syeikh 'Umar Ba Makhramah<br />ingin berguru, Syeikh 'Abdurrahman al-Akhdhar berkata, “Boleh,tapi dengan tiga syarat."<br />"Apakah ketiga syarat itu?,, tanya Syeikh ,</span></span></span>u <span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: medium;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;">mar Ba<br />Makhramah.<br /><br />"Pertama, naiklah ke gunung Qamram, lalu lompatlah dari<br />puncaknya."<br />"Marhab...,. baik."<br />Keesokan harinya, Syeikh 'IJmar BA Makhramah mendaki<br />gunung
tersebut. Berangkat pagi dan baru sampai ke puncaknya sore hari. Ia
kemudian terjun dari puncaknya, Syeikh Abdurrahman menangkapnya dan ia ,
sampai ke bawah dengan selamat.<br /><br />"Kau terjun dengan mata terbuka atau terpejam?,, tanya<br />syeikhnya.<br />"Terpejam." Jawab Syeikh 'IJmar BA Makhramah<br />"(Ulangi..., terjunlah sekaii lagi dengan mata terbuka.,,<br />"Marhaba…."<br /><br />la lalu terjun untuk ke dua kalinya dengan mata terbuka, dan<br />mendarat dengan selamat.<br />''Sekarang syarat kedua, jika masyarakat telah menghadap<br />kiblat dan siap untuk shalat, menghadaplah ke Timur lalu<br />shalatlah (membelakangi Kiblat)."<br />Syeikh 'Umar BA Makhramah mengeluh dalam hati. "Ujian<br />Ini lebih berat. Ujian ini menyangkut urusan agama, terebih lagi masalah shalat."<br /><br />Namun apa yang terjadi ketika ia melaksanakan syarat<br />syeikhnya? Syeikh 'Umar berkata, "Ketika aku menghadap ke<br />Timur, kusaksikan Ka'bah di hadapanku. Aku lalu shalat menghadap Ka'bah itu.'<br />"Apakah syarat ketiga?" tanya Syeikh ‘Umar kepada gurunya.<br />"Pergilah ke kota 'Adn. Jika Sayyid Abu Bakar bin 'Abdulllh<br />Al-Aidarus keluar diiringi murid-muridnya,</span></span></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<b>katakanlah</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>kepadanya, 'Wahai Abu Bakar bin ,Abdullah.</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>"SESUNGGUHNYA KAU TIDAK AKAN SEKALI-KALI , DAPAT MENEMBUS BUMI DAN TIDAK AKAN SEKALI-KALI SETINGGI GUNUNG (Q.S.AL-ISRA(17) : 37)</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Ketika
Syeikh 'Umar sampai di kota ' Adn, beliau mendapati jalan-jalan kota
‘Adn telah digelari permadani untuk jalan Al-‘Adni dan pengikutnya.
Al-'Adni kemudian keluar dan menunggang kuda, orang-orang berdatangan
dari berbagai penjuru mengelilinginya.</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Syeikh Umar berkata dalam hati, "Bagaimana aku dapat</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>mengucapkan apa yang diperintahkan kepadaku di hadapan</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>kumpulan
ini. Mereka tentu akan mendekatkan diri kepada Allah dengan
menyembelihku. Namun jika aku diam, berarti aku telah melanggar perintah
guruku."</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Syeikh Umar lalu duduk di tempat yang jauh dari orang-orang
tadi lalu berkata dalam hatinya, “wahai Abu bakar bin ‘Abdullah
"SESUNGGUHNYA KAU TIDAK AKAN SEKALI-KALI , DAPAT MENEMBUS BUMI DAN TIDAK
AKAN SEKALI-KALI SETINGGI GUNUNG”</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Sayyid Abu Bakar membaca isi
hatinya padahal beliau berada jauh dalam iring-iringan manusia. Beliau
berkata, “Aku menembus bumi dan menjadi setinggi gunung.”</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Kemudian Ia menunjuk Syeikh ‘Umar dengan telunjuknya sembari berkata,</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>"Kau akan terbakar."</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>"Katakanlah di dunia,' ucap Syeikh ‘Umar Ban Makhramah ketakutan.</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>"Di dunia," kata sayyid Abu Bakar.</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Waktu Sayyid Abu Bakar mengarahkan telunjuknya kepada</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Syeikh 'Umar Ba Makhramah, Syeikh al-Akhdhar menangkis dari</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>kota Hainan. Akibatnya, tangan Syeikh al-Akhdhar berlubang.</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Demikianlah beratnya syarat yang diajukan oleh Syeikh</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Al-Akhdhar dan ketulusan cinta yang ditunjukkan oleh Syeikh</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>'Umar Ba Makhrabah.
</b></div>
</div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-23211724726518933312013-12-29T05:10:00.004-08:002013-12-29T05:10:28.389-08:00 :)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><b>Menjalin
hubungan dengan orang-orang shalih yang selalu menepati janjinya
(kepada Allah sebagai hamba yang turut membantu Muhammad SAW), merupakan
kenikmatan yang abadi di alam dunia yang fana ini.</b></span><br /><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><b> Menjalin
hubungan dengan orang-orang mulia (orang yang sangat peduli terhadap
Muhammad SAW) adalah anugerah termulia di dunia dan akhirat kelak.</b></span><br /><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><b> Maka jalinlah hubungan dengan para pemilik Ilmu yang berc</b><span class="text_exposed_show"><b>ahaya, maka engkau akan dibahagiakan dengan semanis-manis kehidupan di dalam keselamatan yang tersuci.</b></span></span><br /><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"><b> Maka demi Allah alangkah indahnya kehidupan yang mulia, bersama orang-orang yang luhur dalam perhiasan yang suci.</b></span></span><br /><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"><b> Maka engkau akan dilimpahi kebahagiaan setiap saat, ketika berhembusnya angin kesejahteraan yang suci.</b></span></span><br /><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"><b>
Dan engkau akan meraih keberuntungan dengan keselamatan dan kekhususan,
dan engkau akan dinaungi ketika tersingkapnya segala yang tersembunyi
(Kiamat).</b></span></span> <br /><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> </span></span></div>
</div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-44746342013250421012013-12-19T23:23:00.001-08:002013-12-19T23:23:28.505-08:00JADWAL MAULID,HAUL&TABLIGH AKBAR 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
</div>
<h2>
</h2>
<h2 style="text-align: left;">
<br /></h2>
<br /><b style="background-color: transparent;">Tanggal 21 desember ba’da isya GEMA MAULID NABI SAW, BERSAMA MAJELIS BAROKATUL KAROMAH LIL HABIB HASAN ABDULHADI BIN AHMAD BA’BUD. DI JALAN NUSA INDAH XII. SAMPING SMUN1 BABELAN (PERUMAHAN MUTIARA GADING 3)</b><b style="background-color: transparent;">PEMBACAAN MAULID INSYAALLAH DIIRINGI OLEH TEAM HADROH BAROKATUL MUSTHOFA</b><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>==============================</b><b style="background-color: transparent;">26 Desember 2013: kamis malam jum’at. Ba’da isya.</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">HADIRILAH dan SYI'ARKANLAH :</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">TABLIGH AKBAR PP. DAARUL ISHLAH AS SALAFY Bersama MAULANA SYAIKH HISYAM KABBANI dan JAMA'AH THORIQOH NAQSABANDI HAQQANI</b><b style="background-color: transparent;">Tempat : PP. DAARUL ISHLAH AS SALAFY, Pimpinan Al Mukarrom K.H. AMIR HAMZAH. Jl. Buncit Raya Kalibata Pulo Rt 005/05 no.5, Kel. Kalibata, Kec.Pancoran, Jakarta Selatan..</b><b style="background-color: transparent;">Acara : Pembacaan Maulid Simthuddurror dan Mauizhah Hasanah oleh Maulana Syaikh Hisyam Kabbani</b><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>============</b><b style="background-color: transparent;">29 Dec 15:30WIB . hadirilah haul di Makam Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad(Mbah Priuk), Jakarta Utara. HAUL 180 Tahun Imam Alhabib Hasan bin Muhammad Alhaddad(Mbah Priuk) Turut Mengundang: Habib Musthofa bin Abdullah Alaydrus(Syamsi Syumus), Habib Zindan bin Novel bin Salim bin Zindan, Habib Salim bin Umar Al Athos, Habib Ahmad bin Hamid Al Aidid(Habib Metal), Habib Alwi bin Usman bin Yahya, Habib Salim bin Umar bin Hud Al Athos, Habib Hud bin Muhammad bin Bagir Al Athos, Habib Soleh bin Ahmad Al Athos..</b><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>====================</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">DZIKIR AKBAR MALAM TAHUN BARU 2014</b><b style="background-color: transparent;">BERSAMA SYECH HISAM ALKA’BANI DAN HABIB HASAN BIN JAFAR ASSEGAF</b><b style="background-color: transparent;">31 DESEMBER 2013</b><b style="background-color: transparent;">JL.BANGKA RAYA MAMPANG PRAPATAN</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>====================</b><b style="background-color: transparent;">MAULID AKBAR DI PESANTREN DHARUL ISHLAH</b><b style="background-color: transparent;">RABU, 01 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">WAKTU :BADA MAGHRIB</b><b style="background-color: transparent;">PEMBACAAN MANAKIB SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI</b><b style="background-color: transparent;">KAMIS, 02 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">BADA ISYA</b><b style="background-color: transparent;">TEMPAT : JALAN WARUNG JATI BARAT / BUNCIT RAYA</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>====================</b><b style="background-color: transparent;">Haul Sayyidil Waalid Al Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf</b><b style="background-color: transparent;">Minggu, 05 Januari 2014</b><b style="background-color: transparent;">pukul 08.00 WIB</b><b style="background-color: transparent;">TEMPAT : DI KEDIAMAN SAYIIDUL WALID HABIB ABDURRAHMAN ASSEGAF BUKIT DURI TEBET</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=====================</b><b style="background-color: transparent;">MAULID NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID ALAKHYAR KOMP MAKAM GURU HADI CIPINANG KEMEMBEM JAKARTA TIMUR</b><b style="background-color: transparent;">JUMAT, 10 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">BADA JUMAT</b><b style="background-color: transparent;">Tempat: MASJID ALKAHYAR KOMPL.MAKAM HADI CIPINANG KEBEMBEM</b><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=====================</b><b style="background-color: transparent;">MAULID NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA’LIM NURUL YAKIN</b><b style="background-color: transparent;">MINGGU, 12 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">TEMPAT : MAJLIS TALIM NURUL YAKIN</b><b style="background-color: transparent;">JL.ASSOFA RAYA SUKABUMI UTARA KEBON JERUK JAKARTA</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>================</b><b style="background-color: transparent;">Maulid Nabi Muhammad saw Di FPI Habib Riziq Syihab</b><b style="background-color: transparent;">SENIN MALAM SELASA, 13 Januari 2014</b><b style="background-color: transparent;">WAKTU : BA;DA ISYA</b><b style="background-color: transparent;">di Markaz Besar FPI Petamburan Tanah Abang Jakarta Pusat.</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=====================</b><b style="background-color: transparent;">MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW DI AZZIADAH</b><b style="background-color: transparent;">KH JAYADI MUHAJIR</b><b style="background-color: transparent;">TGL 15 JANUARI 2014 PAGI</b><b style="background-color: transparent;">DI MASJID AZZIADAH TANAH 80 KELENDER BUYA</b><b style="background-color: transparent;">JAYADI MUHAJIR JAKTIM</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>===============</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">MAULID DI MASJID AL ABIDIN</b><b style="background-color: transparent;">KAMIS , 16 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">BADA ISYA</b><b style="background-color: transparent;">SAWAH BARAT KOMPLEK MAKAM MUFTI BETAWI PONDOK</b><b style="background-color: transparent;">BAMBU JAKTIM</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=================</b><b style="background-color: transparent;">MAULID DI Maqam Kramat Habib Ahmad bin Alwi Al Haddad ( Habib Kuncung )</b><b style="background-color: transparent;">Minggu, 26 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">pukul 15.00 WIB</b><b style="background-color: transparent;">di Maqam Kramat Habib Ahmad bin Alwi Al Haddad Kalibata Jakarta Selatan</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=====================</b><b style="background-color: transparent;">MAULID NABI MUHAMMAD SAW DAN HAUL HABIB ALI BIN HUSEN ALATHOS</b><b style="background-color: transparent;">SENIN , 27 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">WAKTU : BADA ASYAR</b><b style="background-color: transparent;">TEMPAT : GANG BULUH CONDET JAKARTA TIMUR</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>===================</b><b style="background-color: transparent;">MAULID NABI MUHAMMAD SAW DI EMPANG KERAMAT BOGOR</b><b style="background-color: transparent;">Selasa, 28 JANUARI</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">pukul 18.00 WIB</b><b style="background-color: transparent;">di Masjid Kramat Empang Bogor.</b><b style="background-color: transparent;">Haul Al Imam Abdullah bin Muhsin Alatthas Kramat Empang bogor RABU, 29 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">jam 08.00 pagi</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>====================</b><b style="background-color: transparent;">.Ziarah bersama ke Maqam Al Habib Ali Al Habsyi Kwitang</b><b style="background-color: transparent;">Rabu, 29 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">pukul 18.00 satWIB</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>====================</b><b style="background-color: transparent;">Maulid Nabi Muhammad saw habib Ali bin Abdurrahman</b><b style="background-color: transparent;">Alhabsyi Kwitang</b><b style="background-color: transparent;">Kamis , 30 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">Bada asyar ( Tempat islamic Center Kwitang)</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>===============</b><b style="background-color: transparent;">Maulid Nabi Muhammad saw di Pondok Pesantren Al Haromain Asy Syarifain Pondok Rangoon Cipayung Jakarta Timur</b><b style="background-color: transparent;">Kamis, 30 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">pukul 08.00 WIB</b><b style="background-color: transparent;">di Pondok Pesantren Al Haromain Asy Syarifain Pondok Rangoon Cipayung Jakarta Timur</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=====================</b><b style="background-color: transparent;">Maulid Nabi Muhammad saw di Majlis Talim Al Afaf Habib Ali bin abdurahman assegaf</b><b style="background-color: transparent;">Jumat, 31 JANUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">waktu : Sholat Subuh berjamaah</b><b style="background-color: transparent;">Tempat: Majlis talim al afaf Tebet Barat</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>==================</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">Maulid Nabi Muhammad saw Alhawi Condet</b><b style="background-color: transparent;">Sabtu, 01 Pebruari 2014</b><b style="background-color: transparent;">Jam : 09 pagi – 12 00</b><b style="background-color: transparent;">Tempat : Condet dekat PGC cililtan</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=====================</b><b style="background-color: transparent;">Ziarah bersama dan Maulid Nabi Muhammad saw di Masjid Keramat luar batang Al habib Husein bin Abu bakar Al Idrus</b><b style="background-color: transparent;">Minggu, 02 Februari 2014</b><b style="background-color: transparent;">pukul 08.00 WIB</b><b style="background-color: transparent;">Tempat : Masjid luar batang Penjaringan jakarta utara</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>==================</b><b style="background-color: transparent;">Ziarah bersama dan Maulid Nabi Muhammad saw di Masjid keramat Kampung Bandan</b><b style="background-color: transparent;">Minggu, 02 PEBRUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">Waktu : BadaDzhuhur</b><b style="background-color: transparent;">Tempat : Masjid Keramat kampung Bandan Ancol</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=================</b><b style="background-color: transparent;">Maulid Nabi Muhammad saw di Majlis Talim Habib salim bin zindan</b><b style="background-color: transparent;">Senin, 03 Pebruari 2014</b><b style="background-color: transparent;">Waktu : Ba’da Ashar (150.30 – 17.30 WIB)</b><b style="background-color: transparent;">Tempat : Majlis Ta’lim dan Waqaf</b><b style="background-color: transparent;">Alhabib Salim bin Ahmad bin Jindan</b><b style="background-color: transparent;">Jl. Otista Raya No. 117 Jakarta-Timur</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>===================</b><b style="background-color: transparent;">Maulid Agung Di Pon-Pes Alfachriyah ciledug</b><b style="background-color: transparent;">Ahad , 09 Februari 2014</b><b style="background-color: transparent;">jam 08.00 s,d 12.00</b><b style="background-color: transparent;">Larangan Ciledug Tangerang</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=====================</b><b style="background-color: transparent;">Haul Akbar Habib Ali bin Muhammad Alhabsy Solo</b><b style="background-color: transparent;">KAMIS , 20 PEBRUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">waktu : 09.00 sd selesai</b><b style="background-color: transparent;">MAULID NABI MUHAMMAD SAW DIMASJID ARRIYAD SOLO</b><b style="background-color: transparent;">JUMAT, 21 PEBRUARI 2014</b><b style="background-color: transparent;">Tempat Masjid Ar riyadh Solo pasar Kliwon Jawa Tengah</b><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>=====================</b><b style="background-color: transparent;">JADWAL MAULID LAIN AKAN MENYUSUL</b><b style="background-color: transparent;">TETAP UPDATE TERUS</b><b style="background-color: transparent;">SALAM MUHIBBIN…PENCINTA ROSULULLOH SAW</b><b style="background-color: transparent;">==============================<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>====================<br /><div style="text-align: center;">
<b>Mohon koreksi jika ada salah jadwaL</b></div>
</b></div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-61236182591086707432013-06-07T05:19:00.004-07:002013-06-07T05:19:40.686-07:00SESATNYA PEMIKIRAN LIBERAL..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-2nuOylkIRD0/UbHPmAvKV_I/AAAAAAAAAD8/PYX0vmU3bwQ/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/-2nuOylkIRD0/UbHPmAvKV_I/AAAAAAAAAD8/PYX0vmU3bwQ/s400/download.jpg" width="343" /></a><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #4e4e4e; font-family: 'Myriad Pro', 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
<b>Lebih jelasnya, di bawah ini kami cantumkan point-point pemikiran kelompok JIL tersebut yang kami kutip dari berbagai sumber:</b></div>
<ul style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #4e4e4e; font-family: 'Myriad Pro', 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.4em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Umat Islam tidak boleh memisahkan diri dari umat lain, sebab munusia adalah keluarga universal yang memiliki kedudukan yang sederajat. Karena itu larangan perkawinan antara wanita muslimah dengan pria non muslim sudah tidak relevan lagi</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Produk hukum Islam klasik (fiqh) yang membedakan antara muslim dengan non muslim harus diamandemen berdasarkan prinsip kesederajatan universal manusia.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Agama adalah urusan pribadi, sedangkan urusan Negara adalah murni kesepakatan masyarakat secara demokratis.<br />Hukum Tuhan itu tidak ada. Hukum mencuri, zina, jual-beli, dan pernikahan itu sepenuhnya diserahkan kepada umat Islam sendiri sebagai penerjemahan nilai-nilai universal.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Muhammad adalah tokoh histories yang harus dikaji secara kritis karena beliau adalah juga manusia yang banyak memiliki kesalahan.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Kita tidak wajib meniru rasulllah secara harfiah. Rasulullah berhasil menerjemahkan nilai-nilai Islam universal di Madinah secara kontekstual. Maka kita harus dapat menerjemahkan nilai itu sesuai dengan konteks yang ada dalam bentuk yang lain.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Wahyu tidak hanya berhenti pada zaman Nabi Muhammad saja (wahyu verbal memang telah selesai dalam bentuk al-Qur’an). Tapi wahyu dalam bentuk temuan ahli fikir akan terus berlanjut, sebab temuan akal juga merupakan wahyu karena akal adalah anugerah Tuhan.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Karena semua temuan manusia adalah wahyu, maka umat Islam tidak perlu membuat garis pemisah antara Islam dan Kristen, timur dan barat, dan seterusnya.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Nilai islami itu bisa terdapat di semua tempat, semua agama, dan semua suku bangsa. Maka melihat Islam harus dilihat dari isinya bukan bentuknya.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Agama adalah baju, dan perbedaan agama sama dengan perbedaan baju. Maka sangat konyol orang yang bertikai karena perbedaan baju (agama). semua agama mempunyai tujuan pokok yang sama, yaitu penyerahan diri kepada Tuhan.<br />Misi utama Islam adalah penegakan keadilan. Umat Islam tidak perlu memperjuangkan jilbab, memelihara jenggot, dan sebagainya.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Memperjuangkan tegaknya syariat Islam adalah wujud ketidakberdayaan umat Islam dalam menyelesaikan masalah secara arasional. Mereka adalah pemalas yang tidak mau berfikir.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Orang yang beranggapan bahwa semua masalah dapat diselesaikan dengan syariat adalah orang kolot dan dogmatis.</b></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; list-style-position: outside; margin-bottom: 0px; margin-left: 2.5em; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Islam adalah proses yang tidak pernah berhenti, yaitu untuk kebaikan manusia. Karena keadaan umat manusia itu berkembang, maka Agama (Islam) juga harus berkembang dan berproses demi kebaikan manusia. Kalau Islam itu diartikan sebagai paket sempurna seperti zaman rasulullah, maka itu adalah fosil Islam yang sudah tidak berguna lagi.</b></li>
</ul>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #4e4e4e; font-family: 'Myriad Pro', 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
</div>
<div class="post-body entry-content" style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.4; position: relative; width: 460px;">
<b>Kaum LIBERAL di seluruh dunia dengan aneka sektenya memiliki karakteristik pemikiran kesesatan yang sama, sehingga semua kelompok LIBERAL sepakat dan bersatu dalam aneka kesesatan, antara lain:</b><ol>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Tuhan hanya Mitos (Takhayyul).</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Semua masalah Ghaib adalah Mitos.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Agama hanya produk budaya dan sejarah.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Semua kitab suci adalah buatan manusia.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Semua agama sama dan benar.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Iman dan Kafir hanya merupakan pilihan.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Taat dan ma'siat harus sama diberi ruang.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Manusia memiliki kebebasan mutlak.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Hak asasi manusia di atas segalanya.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Aliran sesat hanya perbedaan penafsiran.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Murtad adalah kebebasan beragama.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Atheis adalah kebebasan berkeyakinan.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Setiap orang bebas mengaku Nabi.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Polygami haram karena Syariat Syahwat.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Homo Lesbi hanya orientasi seksual biasa.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Perkawinan sejenis harus dilegalkan.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Pria dan Wanita sama dalam segala hal.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Syariat Islam bias gender.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Syariat Islam pemasung kebebasan.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Syariat Islam Diskriminatif.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Syariat Islam tidak relevan.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b> Syariat Islam sudah kadaluarsa.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Syariat Islam harus dimodernkan.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Penerapan Syariat Islam adalah ancaman.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Agama harus dipisahkan dari urusan Negara.</b></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Dll.</b></li>
</ol>
<b>Dengan demikian, menjadi jelas bahwa LIBERAL adalah kelompok anarkis pemikiran, perusak agama dengan mengatas namakan agama, musuh Syariat Islam, preman intelektual, koruptor dalil dan manipulator hujjah, serta tidak diragukan lagi sebagai antek IBLIS.<br /><br />WASPADALAH ...... WASPADALAH ......WASPADALAH ......</b><div style="clear: both;">
</div>
</div>
<div class="post-footer" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.6; margin-bottom: 0px; margin-left: -2px; margin-right: -2px; margin-top: 20px; padding-bottom: 5px; padding-left: 10px; padding-right: 10px; padding-top: 5px;">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span class="post-author vcard" style="margin-left: 0px; margin-right: 1em;">Diposkan oleh <span class="fn">karima</span> </span><span class="post-timestamp" style="margin-left: -1em; margin-right: 1em;">di <a class="timestamp-link" href="http://karimaciro.blogspot.com/2011/03/sesatnya-orang-liberal.html" rel="bookmark" style="color: #4c21bb; text-decoration: none;" title="permanent link"><abbr class="published" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" title="2011-03-03T18:07:00-08:00">18.07</abbr></a></span></div>
</div>
<br />
</div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-65690605603231844172013-06-02T02:49:00.000-07:002013-06-02T02:49:08.493-07:00habib abubakar bin muhammad segaf<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Beliau lahir di kota Besuki, Jawa Timur, pada tahun 1285 H. Semenjak kecil beliau sudah ditinggal oleh ayahnya yang wafat di kota GRESIK. Pada tahun 1293 H, Habib Abubakar kemudian berangkat ke Hadramaut karena memenuhi permintaan nenek beliau, Syaikhah Fatimah binti Abdullah ‘Allan.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Beliau berangkat kesana ditemani dengan Al-Mukarram Muhammad Bazmul. Sesampainya disana, beliau disambut oleh paman, sekaligus juga gurunya, yaitu Abdullah bin Umar Assegaf, beserta keluarganya. Kemudian beliau tinggal di kediaman Al-Arif Billah Al-Habib Syeikh bin Umar bin Saggaf Assegaf.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Di kota Seiwun beliau belajar ilmu figih dan tasawuf kepada pamannya Al-Habib Abdullah bin Umar Assegaf. Hiduplah beliau dibawah bimbingan gurunya itu. Bahkan beliau dibiasakan oleh gurunya untuk bangun malam dan shalat tahajud meskipun usia beliau masih kecil. Selain berguru kepada pamannya, beliau juga mengambil ilmu dari para ulama besar yang ada disana. Diantara guru-guru beliau disana antara lain :</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Al-Qutub Ali bin Muhammad Alhabsyi</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Muhammad bin Ali Assegaf</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Idrus bin Umar Alhabsyi</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Ahmad bin Hasan Alatas</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Al-Imam Abdurrahman bin Muhammad Almasyhur (Mufti Hadramaut saat itu).</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Syeikh bin Idrus Alaydrus</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Al-Qutub Ali bin Muhamad Alhabsyi sungguh telah melihat tanda-tanda kebesaran dalam diri Habib Abubakar dan akan menjadi seorang yang mempunyai kedudukan yang tinggi. Al-Habib Ali Alhabsyi berkata kepada seorang muridnya, “Lihatlah mereka itu, 3 wali min auliyaillah, nama mereka sama, keadaan mereka sama, dan kedudukan mereka sama. Yang pertama, sudah berada di alam barzakh, yaitu Al-Habib Al-Qutub Abubakar bin Abdullah Alaydrus. Yang kedua, engkau sudah pernah melihatnya pada saat engkau masih kecil, yaitu Al-Habib Al-Qutub Abubakar bin Abdullah Alatas. Dan yang ketiga, engkau akan melihatnya di akhir umurmu”.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Ketika usia murid tersebut sudah menginjak usia senja, ia bermimpi melihat Nabi SAW 5 kali dalam waktu 5 malam berturut-turut. Dalam mimpinya itu, Nabi SAW berkata kepadanya, “(terdapat kebenaran) bagi yang melihatku di setiap kali melihat. Kami telah hadapkan kepadamu cucu yang sholeh, yaitu Abubakar bin Muhammad Assegaf. Perhatikanlah ia”.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Murid tersebut sebelumnya belum pernah melihat Habib Abubakar, kecuali di mimpinya itu. Setelah itu ingatlah ia dengan perkataan gurunya, Al-Habib Ali Alhabsyi, “Lihatlah mereka itu, 3 wali min auliyaillah…”. Tidak lama setelah kejadian mimpinya itu, ia pun meninggal dunia, persis sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Habib Ali bahwa ia akan melihat Habib Abubakar di akhir umurnya.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Setelah menuntut ilmu disana, pada tahun 1302 H beliau pun akhirnya kembali ke pulau Jawa bersama Habib Alwi bin Saggaf Assegaf, dan menuju kota Besuki. Disinilah beliau mulai mensyiarkan dakwah Islamiyyah di kalangan masyarakat. Kemudian pada tahun 1305 H, disaat usia beliau masih 20 tahun, beliau pindah menuju kota Gresik.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Di pulau Jawa, beliaupun masih aktif mengambil ilmu dan manfaat dari ulama-ulama yang ada disana saat itu, diantaranya yaitu :</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Abdullah bin Muhsin Alatas (Bogor)</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Abdullah bin Ali Alhaddad (wafat di Jombang)</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas (Pekalongan)</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Al-Qutub Abubakar bin Umar Bin Yahya (Surabaya)</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi (Surabaya)</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Al-Habib Muhammad bin Ahmad Almuhdhor (wafat di Surabaya)</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Pada suatu hari disaat menunaikan shalat Jum’at, datanglah ilhaamat rabbaniyyah kepada diri beliau untuk ber- uzlah dan mengasingkan diri dari keramaian duniawi dan godaannya, menghadap kebesaran Ilahiah, ber-tawajjuh kepada Sang Pencipta Alam, dan menyebut keagungan nama-Nya di dalam keheningan. Hal tersebut beliau lakukan dengan penuh kesabaran dan ketabahan.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Waktu pun berjalan demi waktu, sehingga tak terasa sudah sampai 15 tahun lamanya. Beliau pun akhirnya mendapatkan ijin untuk keluar dari uzlahnya, melalui isyarat dari guru beliau, yaitu Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi. Berkata Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi, “Kami memohon dan ber-tawajjuh kepada Allah selama 3 malam berturut-turut untuk mengeluarkan Abubakar bin Muhammad Assegaf dari uzlahnya”. Setelah keluar dari uzlahnya, beliau ditemani dengan Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi berziarah kepada Al-Imam Al-Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegaf.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Sehabis ziarah, beliau dengan gurunya itu langsung menuju ke kota Surabaya dan singgah di kediaman Al-Habib Abdullah bin Umar Assegaf. Masyarakat Surabaya pun berbondong-bondong menyambut kedatangan beliau di rumah tersebut. Tak lama kemudian, Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi berkata kepada khalayak yang ada disana seraya menunjuk kepada Habib Abubakar, “Beliau adalah suatu khazanah daripada khazanah keluarga Ba’alawi. Kami membukakannya untuk kemanfaatan manusia, baik yang khusus maupun yang umum”.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Semenjak itu Habib Abubakar mulai membuka majlis taklim dan dzikir di kediamannya di kota Gresik. Masyarakat pun menyambut dakwah beliau dengan begitu antusias. Dakwah beliau tersebar luas…dakwah yang penuh ilmu dan ikhlas, semata-mata mencari ridhallah. Dalam majlisnya, beliau setidaknya telah mengkhatamkan kitab Ihya Ulumiddin sebanyak 40 kali. Dan merupakan kebiasaan beliau, setiap kali dikhatamkannya pembacaan kitab tersebut, beliau mengundang jamuan kepada masyarakat luas.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Beliau adalah seorang yang ghirahnya begitu tinggi dalam mengikuti jalan, atribut dan akhlak keluarga dan Salafnya Saadah Bani Alawi. Majlis beliau senantiasa penuh dengan mudzakarah dan irsyad menuju jalan para pendahulunya. Majlis beliau tak pernah kosong dari pembacaan kitab-kitab mereka. Inilah perhatian beliau untuk tetap menjaga thoriqah salafnya dan berusaha berjalan diatas… qadaman ala qadamin bi jiddin auza’i.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Itulah yang beliau lakukan semasa hayatnya, mengajak manusia kepada kebesaran Ilahi. Waktu demi waktu berganti, sampai kepada suatu waktu dimana Allah memanggilnya. Disaat terakhir dari akhir hayatnya, beliau melakukan puasa selama 15 hari, dan setelah itu beliau pun menghadap ke haribaan Ilahi. Beliau wafat pada tahun 1376 H pada usia 91 tahun. Jasad beliau disemayamkan di sebelah masjid Jami, Gresik.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Walaupun beliau sudah berpulang ke rahmatillah, kalam-kalam beliau masih terdengar dan membekas di hati para pendengarnya. Akhlak-akhlak beliau masih menggoreskan kesan mendalam di mata orang-orang yang melihatnya. Hal-ihwal beliau masih mengukir keindahan iman di kehidupan para pecintanya.</span><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19px;">Radhiyallahu anhu wa ardhah…</span></div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-84144478643419777772013-05-27T00:32:00.001-07:002013-05-27T00:32:44.132-07:00nasehat habib umar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Mereka itu seperti Sayyidina Abdullah Al-Haddad yang telah disifatkan oleh Sayidina Ali bin Muhammad Al-Habsyi dalam qashidahnya :</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
“Karena dia sejuklah mata hati Nabi Muhammad.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Bagi beliau ia adalah sebaik-baik keturunannya,<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />panutan para pengikut, kabah orang yang meniti jalan,<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dan kebanggaan penduduk desanya.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Nasihat-nasihatnya menebarkan pengetahuan.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Menghinakan si sesat dan si pembuat kerusakan.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Kasih sayangnya meliputi semua umat.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Darinya mereka mengambil manfaat<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dengan sebaik-baik pengambilan manfaat.”</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
“Dialah cucu yang bersambung nasabnya dengan<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />orang-orang mulia yang kemuliaan mereka<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dikenal para pejuang dan pemberani.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dialah penyalur asrar dan ilmu mereka<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />kepada keluarga dan anak keturunannya.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Maka semua yang bersuluk setelahnya<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />bersinar dengan cahaya beliau yang benderang.”</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Cahaya ini tak akan padam. Mengapa? Sebab Allah-lah yang menyalakannya! Itulah sebabnya! Tak ada sebab lain.</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Siapakah yang mampu memadamkan cahaya yang telah<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dinyalakan oleh Allah SWT? Demi Allah, cahaya itu tak akan padam!</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Tetapi, betapa menyedihkan, di antara kita terdapat orang-orang yang terhalang dari cahaya itu, yaitu orang-orang yang enggan masuk ke dalam golongan mereka. Mereka masuk ke dalam kelompok lain. Habib Ali berkata:</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
“Siapa tak menempuh jalan leluhurnya<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />pasti akan bingung dan sesat.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Wahai anak-cucu nabi, tempuhlah jalan mereka.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />tapak demi tapak<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />dan jauhilah segala bid’ah.”</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Siapakah yang lebih mengenal Allah dibanding kaum arifin? Dibanding para imam kita? Siapakah yang lebih mengenal Rasul SAW dibanding mereka?</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Wahai hamba-hamba Allah, pelajarilah riwayat hidup kaum sholihin. Jalinlah persaudaraaan dan kasih sayang di antara kalian. Bersiaplah menolong jalan mereka.<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Demi Allah, jalan mereka tersebar, bendera mereka berkibar, bukan di negara kalian saja, namun di seluruh penjuru dunia, timur maupun barat, Arab maupun Ajam, Amerika, Eropa maupun Rusia.</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Di sana bendera keluarga Sayyidina Habib Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir akan berkibar, bendera ahli thoriqoh ini. Mereka memiliki para penolong yang berkedudukan tinggi. Namun mereka yang tidur, nyenyak dalam tidurnya; yang duduk berpangku tangan, terus duduk saja. Cukup sudah orang yang terlambat dan tertinggal. Bangkitlah dengan sidq. Amatilah, apakah perjalanan hidup mereka telah diterapkan di rumah kalian.</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Bagaimana kalian ini?! Kalian mengaku cinta dan memiliki ikatan dengan mereka,<br style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />namun di rumah kalian tiap hari yang terdengar hanya berita mengenai orang-orang kafir, orang-orang fasik dan para bintang film?! Setahun penuh tidak pernah ada berita mengenai salaf!</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Namun saat ini sinetron, wanita-wanita fasik dan kafirlah yang mendidik anak-anak kita. Betapa banyak anak perempuan kita yang meniru wanita-wanita fasik di TV sehingga mereka tak kenal lagi Fatimah Zahra, bagaimana beliau, bagaimana pakaiannya, bagaimana kezuhudannya, bagaimana ibadahnya. Mereka tidak lagi mengenal putri-putri nabi: Zainab, Ummu Kultsum, Ruqayyah. Mereka juga tidak tahu istri-istri nabi: Khodijah binti Khuwailid, Aisyah As-Shiddiqah, dll.</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Kalian meniru orang-orang durhaka padahal kalian muslim, mukmin, memiliki kebesaran, kebanggaan dan kemuliaan. Kalian mengganti teladan yang telah diridhoi Allah untuk kalian:</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik. (QS Al-Ahzab, 33:21)</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Apakah kalian berniat mengganti Rasulullah dengan mereka? Teladan apakah yang telah kalian berikan kepada keluarga dan anak-anak kalian?</div>
<div style="background-color: #9bc3d5; color: #4b5d67; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 15px; margin-bottom: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Wahai saudaraku, dalam buku catatan amal tertulis kata-kata yang tidak patut, pandangan yang tidak layak, dan niat yang tidak pantas, siapakah yang akan menghapusnya? Bertobatlah kepada Allah.</div>
</div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-43684383516212577712013-05-27T00:18:00.000-07:002013-05-27T00:18:04.547-07:00kalam sohibul maulid..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi berkata,</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>“Wahai saudara-saudaraku, hati-hati telah menjadi kaku dan beku, tidak ada lagi bekas dan pengaruh dari al Quran maupun nasehat para ulama yang selalu didengarnya. Sedang kita tidak tahu apa gerangan penyebab kekerasan hati itu. Ketahuilah bahwa penyebab terbesar dan yang paling dominan adalah karena makanan yang kotor (syubhat atau haram) yang masuk ke perut kita, saat ini banyak orang tidak perduli dan bahkan tidak takut untuk jatuh pada keharaman. Mereka meremehkan masalah ini.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Bagaimana mungkin nasehat dan petuah yang sampai akan memberikan atsar (pengaruh) dan membekas di hati, sedang makanan yang dikonsumsi adalah haram? Mudah-mudahan Allah menjauhkan kita dari keharaman di mana pun dan kapan pun kita berada, serta menghalangi dan membentengi kita dari orang yang suka keharaman.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Ketahuilah, keluarga kita (para salaf sholeh), thariqah (jalan) mereka adalah mencari yang halal dan bersikap wara’ (berhati hati/menjaga diri). Hati-hatilah saudaraku dari makanan haram. Kekasih kalian Nabi Muhammad SAW telah bersabda (yang artinya), “Setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram maka neraka lebih pantas untuknya”.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Hadits di atas sudah cukup populer dan sering disampaikan sebagaimana terdapat dalam kitab Kasyful Khafa’ karya Al Imam Al ‘Ajaluniy ra. Imam Sahl bin Abdillah At Usturi, salah seorang ulama salaf berkata,</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>“Siapa memakan yang haram, maka tubuhnya akan bermaksiat, dia mau atau tidak, Dan siapa yang memakan yang halal maka tubuhnya akan berbuat taat, dia mau atau tidak”.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Pada masa kita ini, nyaris tidak ditemukan lagi orang yang wara’ kecuali sangat sedikit kebanyakan mereka telah terjerumus dalam keharaman. Ketahuilah bahwa hati ini akan menjadi gelap karena makanan haram, baik dia menyadari dan mengetahuinya atau tidak. Baiklah jika memang dia tidak mengetahui bahwa yang dimakannya adalah haram, ini mungkin agak ringan (tetapi tetap akan menyebabkan kegelapan hatinya).</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Tapi yang dengan sengaja melakukannya maka celakalah dia, binasalah dia. Sebab siapa memasukkan satu suapan haram pada tubuhnya maka sholatnya tidak diterima oleh Allah selama suapan itu masih berada dalam tubuhnya. Siapa yang sholat dengan baju yang disana terdapat satu benang (kain) yang haram maka sholatnya tidak diterima oleh Allah selama baju itu melekat ditubuhnya. Lalu apa faedah yang akan didapat dari amalnya jika ternyata itu semua tidak diterima? Bagaimana mungkin cahaya akan masuk ke dalam hati yang gelap gulita?</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Saat ini, jika kamu datang kepada sekelompok orang lalu membicarakan masalah ke-wara’-an, maka mereka akan berkata,</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>”Kamu ini siapa?”<br />“Kamu sedang berada di mana?”<br />“Sekarang manusia semua sudah makan yang haram. Di mana yang halal?”<br />“Kamu mau makan apa?”</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Ketahuilah bahwa kata-kata semacam ini adalah kurang ajar dan menentang (berani) kepada Allah SWT. Padahal bumi Allah sangatlah luas, jika dia mau berusaha pasti akan mendapatkan yang halal sekalipun dengan usaha yang keras.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Yang lebih mengherankan lagi bahwa ada sebagian manusia yang berakal, memiliki pikiran, tetapi sengaja memakan yang haram padahal dia tahu bahwa dengan perbuatannya itu dia akan diadzab oleh Allah. Sebab jika dia melakukan itu dia akan terseret ke dalam neraka, maka tinggalkanlah makanan haram, pasti akan datang kepada kalian makanan yang halal.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Nabi Muhammad saw bersabda (yang artinya),</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>“Yang halal itu jelas dan haram juga jelas, dan antara keduanya adalah perkara yang syubhat (remang-remang), banyak manusia tidak mengetahui kejelasannya. Maka siapa yang manjaga diri dari barang syubhat ini, maka dia telah menjaga harga diri dan agamanya. Dan siapa yang terjerumus pada syubhat maka dia akan terjerumus pada yang haram, ibarat seorang pengembala yang menggembalakan kambingnya di dekat daerah larangan maka dia nyaris akan memasuki daerah larangan itu.”<br />(HR Bukhori dan Muslim dll)</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Saat ini, hampir tidak ada mudzakarah (pengajian) tentang wara’, sebab jika ada yang menyebutkamya maka dia akan diam karena khawatir akan diingkari oleh orang lain, sebab keharaman sudah membaur di antara masyarakat. Inilah hari di mana kebenaran banyak disepelekan. Nasehat sudah tidak masuk ke dalam hati dan rasa takut kepada Allah sudah tidak bersemayam lagi dalam kalbu. Dan sebabnya adalah makanan haram yang mengeraskan dan menggelapkan hati.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Saat ini banyak orang yang datang kepada kita dan menipu kita dengan menyuruh agar uang-uang kita ditabung di bank (agar menghasilkan bunga yang banyak), anak-anak kecil yang mendapat harta warisan yang banyak, mereka diperdaya agar uangnya disimpan sehingga ketika anak itu sudah baligh maka dia akan mendapati hartanya telah tercampur dengan keharaman.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Maka dari itu jagalah diri kita dan keluarga kita terutama dari hal yang semacam ini, jangan sampai tubuh mereka terisi makanan syubhat apalagi haram, sekuat apapun usaha kita untuk mengarahkan mereka ke jalan yang lurus, namun jika makanan yang kita berikan tidak benar, maka akan sia-sia usaha tersebut. Dan kita larang mereka sekuat tenaga dari kemungkaran, maka itu pun akan sia-sia. Karena makanan baram telah mendarah daging dengan mereka.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Dalam atsar disebutkan,</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>“Jika kalian banyak sholat sehingga menjadi seperti tiang-tiang, bannyak berpuasa sehingga kurus kering seperti tali busur, semua ibadah itu tidak akan diterima kecuali jika dilandasi dengan kewara’an yang tinggi“.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Al Habib Abdullah bin Alawiy Al Haddad RA dalam untaian nasehatnya menyatakan,</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>“Ketahuilah semoga Allah merahmati kalian bahwa makanan halal akan menyinari hati dan melembutkannya dan menyebabkan adanya rasa takut kepada Allah dan _khusyu’ kepadaNya, memberikan semangat dan motivasi pada anggota tubuh untuk taat dan beribadah serta menumbuhkan sikap zuhud terhadap dunia dan kecintaan pada akhirat. Dan inilah sebab diterimanya amal amal sholeh kita dan dikabulkannya doa-doa kita.”_</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Sebagaimana sabda Rasulullah saw kepada Sa’ad bin Abi Waqqash, “Perbaguslah (jaga kehalalan) makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan”.</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>“Adapun makanan haram dan syubhat maka kebalikan dari yang sudah disebutkan tadi, dia akan menyebabkan kekerasan hati dan menggelapkannya, mengikat (mengekang) tubuh dari ketaatan dan menjadikannya rakus terhadap dunia. Inilah sebab ditolaknya amal-amal ibadah dan doanya.”</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Sebagaimana dalam sebuah hadits, di mana Rasulullah saw menceritakan seorang musafir yang bajunya compang-camping, rambutnya berdebu (tidak terurus), dan dia menengadahkan kedua tangannya ke langit (dengan suara lirih dan penuh harapan–red) dia berkata,</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>“Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku …”</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Namun makanannya haram, minumannya haram, bajunya haram dan dimasukkan pada mulutnya makanan haram, maka bagaimana mungkin akan diterima doanya?</b></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<b>Maka berusahalah mencari pekerjaan dan makanan yang halal dan jauhilah keharaman. Dan ketahuilah bahwa kewara’an ini tidak hanya pada makanan saja tapi mencakup semua aspek pekerjaan kita. Berbuat apapun harus dilandasi dengan kehati-hatian dan kewaspadaan, jika masih ragu maka tingglkanlah, khawatir akan terjerumus pada keharaman dan akibatnya pasti fatal.</b></div>
</div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-7572619981902711392013-05-21T02:25:00.002-07:002013-05-21T02:25:34.258-07:00HABIB HASAN ABDULHADI BIN AHMAD BIN SALIM BA'ABUD<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-rtk_qPrO7FU/UZs8xxAvWPI/AAAAAAAAADs/U_pwdiQgIMA/s1600/hsn-abd-hadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-rtk_qPrO7FU/UZs8xxAvWPI/AAAAAAAAADs/U_pwdiQgIMA/s400/hsn-abd-hadi.jpg" width="278" /></a></div>
<br />
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Ana, Hasan Abdul Hadi Ba’abud, kelahiran Jakarta. Ayah ana, Sayyid Ahmad Ba’abud, berasal dari Bogor, namun berdarah Pekalongan. Ibu berasal dari Jakarta, namun berdarah Palembang.</div>
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Sekilas mengenai sejarah keluarga ana. Kebiasaan para habib yang masih menggunakan kebiasaan Arab-nya, nama, pakaian, dan tradisi lainnya, jarang bahkan tidak digunakan di keluarga ana.</div>
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Keluarga ana, Ba’abud Kharbasyani, keturunan dari Sayyid Muhsin bin Umar Ba’abud Pekalongan, terkenal dengan sifatnya yang membaur dan merakyat.<br /><br />Karena datuk-datuk kami sampai ke Habib Muhsin (sembilan generasi di atas ana) berdakwah di lingkungan kerajaan, jadi penasihat pemerintah, banyak keturunan beliau yang menggunakan nama Jawa, berpakaian Jawa, dan juga memakai tradisi atau adat Jawa.<br /><br />Yang cukup termasyhur dari keturunan beliau, antara lain, Habib Abubakar Puspodipuro bin Hasan Al-Munadi bin Alwi bin Abdulah bin Muhsin Ba’abud, yang berdakwah di Keraton Yogya, dan Habib Muhsin Soeroatmodjo bin Husein bin Ahmad bin Muhsin Ba’abud (Habib Muhsin Soeroatmodjo, ini datuk ana), yang berdakwah di Kerajaan Amangkurat (Solo).<br /><br />Masa kecil, ana lama di daerah Bekasi. Sempat juga di Bogor dan di Jakarta. Dari kecil ana memang sudah memiliki ketertarikan terhadap agama Islam. Kelas 6 SD, yang biasanya yang lain asyik melahap buku-buku komik, ana sudah asyik dengan buku-buku kajian tentang agama.<br />Melihat kegemaran ana yang seperti itu, Abah memerintahkan ana untuk tabarukan ilmu kepada adik Abah (ami ana), Sayyid Alwi bin Salim Ba’abud, yang bermukim di Bogor, dan memiliki murid yang cukup banyak.<br /><br />Dengan semangat, berangkatlah ana ke rumah beliau.<br />Yang ada di pikiran ana, ana akan langsung diajar ilmu-ilmu khusus, karena ana ini keponakannya. Ternyata tidak, ana malah disuruh melakukan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mencuci pakaian, dan sejenisnya. Tapi ana lakukan itu dengan senang hati, berharap barakah mengalir ke diri ana.<br />Ana bertahun-tahun tabarukan kepada beliau, walau tidak menetap (pulang, nanti sekian minggu ke sana lagi). Ana selalu diwasiati dan dibimbing perkara-perkara hikmah.<br /><br />Selain kepada beliau, ana juga tabarukan kepada Habib Luthfi Bin Yahya, yang banyak memberikan ilmu serta nasihat-nasihat yang amat teduh, juga membangun karakter yang baik.<br />Karena memang ana belajar keliling, cukup banyak guru ana.<br /><br />Saat ini, ana membina majelis yang sudah ana jalankan sejak tahun 2006, yaitu Majelis Ratib, Maulid, dan Tafakkur Barokatul Karomah, di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.<br />Kegiatan rutin setiap hari Sabtu malam Ahad, ba’da isya:<br /></div>
<ul style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sabtu minggu pertama: Dzikir Ratib Mubarok, karya Al-Imam Al-Habib Abdulloh bin Abu Bakar Alaydrus.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sabtu minggu kedua: Dzikir Ratib Alatas, karya Al-Imam Al-Habib Umar bin Abdurrahman Alatas.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sabtu minggu ketiga: Dzikir Ratib Al-Haddad, karya Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sabtu minggu keempat: Pembacaan tahlil dan Maulid Diba’i, karya Syaikh Abdurrahman bin Ali Ad-Diba’i, dan Maulid Simthud Durar, karya Al-Imam Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.</li>
</ul>
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<br />Setiap majelis itu diisi mauizhah hasanah oleh khadimul majelis atau alim ulama lainnya.<br />Adapun aktivitas lainnya adalah:<br /></div>
<ul style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ziarah ke makam para awliya’, dua minggu sekali, dengan beberapa rute, antara lain:</li>
</ul>
<ol style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; list-style-position: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Wilayah Bekasi: Makam Habib Shaleh bin Abdullah Alatas (Gubah Hijau), makam Habib Muhammad Tongkat bin Muhammad Bin Yahya (Kartini), makam Syaikh Ma’sum bin Syaikh Subakir (Cikarang).</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Wilayah Pesisir Jakarta: Makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus (Luar Batang), makam Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad (Koja), makam Kampung Bandan, makam Pangeran Jayakarta (Rawamangun).</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Wilayah Pusat Jakarta: Makam Al-Hawi (Condet), makam Habib Ahmad Kuncung bin Alwi Al-Haddad (Kalibata), makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al-Habsyi (Cikini).</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Wilayah Bogor: Makam Habib Salim bin Umar Ba’abud dan Habib Umar bin Ahmad Ba’abud (kakek dan buyut khadimul majelis), makam Habib Abdullah bin Muhsin Alatas (Empang), makam Mbah Khoir Shohibul Bogor (Air Mancur Kota).</li>
</ol>
<ul style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pemberian santunan kepada yatim piatu dan kaum dhuafa.</li>
<li style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tafakkur alam ke berbagai wilayah.</li>
</ul>
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<br />Majelis yang ana bina tidak memiliki jama’ah yang banyak layaknya majelis-majelis yang lain. Ana merasa, apabila jama’ah terlalu banyak, ilmu yang disampaikan belum tentu bisa diterima dengan baik oleh para jama’ah. Dengan sedikitnya jama’ah, ana berharap, ilmu sederhana yang ana sampaikan lebih mudah terserap, diingat, dipahami, dan diterapkan oleh masing-masing jama’ah.<br /><br />Untuk tamu-tamu ana, jelas ilmu yang disampaikan tidak sekhusus saat di majelis, tapi lebih kepada hal-hal yang bersifat umum.<br /><br /><img alt="www.majalah-alkisah.com Muslim uighur" border="0" src="http://www.majalah-alkisah.com/images/stories/hsn-abd-hadi2.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-image: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; float: left; margin-bottom: 5px; margin-left: 5px; margin-right: 5px; margin-top: 5px;" title="Hasan Abdul Hadi Ba’abud" width="250" /><br /><strong style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kalangan Hitam</strong><br /><br />Ana juga membina beberapa jama’ah dari kalangan hitam. Preman, pemabuk, wanita malam, dan sejenisnya. Ana memegang prinsip, syiar dakwah sekarang harus seperti syiar dakwah para pendahulu kita. Orang-orang seperti itu harus didekati, jangan dijauhi. Jangan maunya hanya membina atau dekat dengan orang-orang benar saja, atau yang terlihat benar saja. Orang-orang yang masih kelam hidupnya justru harus lebih diperhatikan. Bagaimana mereka bisa benar kalau mereka dibiarkan berada dalam ketidakbenaran.</div>
<div style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 13px; margin-bottom: 1em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<br />Untuk mengetahui tempat yang terang, kita harus tahu terlebih dahulu mana tempat yang gelap. Dari situ kita bisa menentukan bahwa yang ini benar dan yang itu salah.<br /><br />Alhamdulillah, kebanyakan mereka, yang awalnya gelap, dengan obrolan santai, canda tawa, duduk bersama, perlahan mulai mengarah ke tempat yang terang.<br /><br />Kepada siapa pun, memang ana menerapkan sistem santai dalam tiap pengkajian.<br />Alhamdulillah, dengan sistem yang ana gunakan, cukup banyak fitnah dari orang lain. Dibilang bahwa ana ikutan mabuk, ikutan judi, main perempuan. Tapi sesuai dengan perintah dari guru-guru, ana tutup telinga, luruskan niat, lillahi ta’ala. Ana berharap, ada hidayah, kita lihat ke depannya. Alhamdulillah, tetap lancar hingga saat ini.<br /><br />Sampai saat ini, tantangan yang ana hadapi, yang ana rasa juga menjadi tantangan umat, adalah semakin banyaknya paham nyeleneh yang membuat orang bingung. Ana kasihan melihat orang yang belum mengerti, ikut dalam paham-paham nyeleneh. Dikasih tahu, mereka tidak mau tahu, malah sok tahu. Semoga Allah membimbing mereka menuju hakikat kebenaran agama Rasulullah Muhammad SAW.<br /><br />Hingga saat ini, hampir 24 jam, rumah ana, di Jln. Panda 1 D/75 Perum Pondok Timur Indah 1, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, selalu terbuka bagi para tamu. Mereka berdatangan dengan berbagai macam problem kehidupan, dari berbagai macam lapisan sosial. Mereka ana sambut dengan suka cita, karena mereka adalah tamu-tamu yang mulia, yang hendak mencari kemuliaan. Dengan izin Allah, kita selesaikan bersama problem yang ada, akan selesai semua dengan kehendak Allah.<br /><br />Harapan ana, umat seluruhnya bersatu, jangan membawa bendera sendiri-sendiri, tapi bawalah bendera Rasulullah Muhammad SAW. Ingat, musuh agama menyebar luas di muka bumi. Mereka tahu, Islam ini tidak bisa diganggu dengan kekerasan. Islam bisa dirusak bila dalamnya dihinggapi virus, yang perlahan-lahan akan menggerogoti aqidah pemeluknya. Mari, kita jaga aqidah kita dengan ilmu, dekat dengan orang-orang alim. Dan yang terpenting, sekali lagi, bersatulah. Karena virus-virus itu paling enggan mendekati mereka yang bersatu dalam naungan agama yang penuh rahmat. Bersatu dalam naungan panji Rasulullah SAW.<br />Kita bisa menang bila kita kuat. Kita bisa kuat bila kita bersatu. Kita bisa bersatu bila kita sering silaturahim.<br /><br />Indahnya Islam. Indahnya bersatu. Indahnya silaturahim.</div>
</div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-58840617729238640532013-05-21T02:05:00.005-07:002013-05-21T02:05:51.776-07:00aurat..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-jYqdw5vMhKc/UZs4qqcgE3I/AAAAAAAAADc/zGUaPpU980w/s1600/935239_517359758325439_1739596403_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="274" src="http://1.bp.blogspot.com/-jYqdw5vMhKc/UZs4qqcgE3I/AAAAAAAAADc/zGUaPpU980w/s640/935239_517359758325439_1739596403_n.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: left;">
<b><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent"><br /></span></span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent"><br /></span></span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<b><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">Ancaman Bagi Orang yang Membuka Auratnya</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">Imam Muslim menuturkan sebuah riwayat, bahwasanya Rasulullah saw bersabda;</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">“Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.”[HR. Imam Muslim].</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">Di dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawiy berkata, “Hadits ini termasuk salah satu mukjizat kenabian. Sungguh, akan muncul kedua golongan itu. Hadits ini bertutur tentang celaan kepada dua golongan tersebut. Sebagian ‘ulama berpendapat, bahwa maksud dari hadits ini adalah wanita-wanita yang ingkar terhadap nikmat, dan tidak pernah bersyukur atas karunia Allah. Sedangkan ulama lain berpendapat, bahwa mereka adalah wanita-wanita yang menutup sebagian tubuhnya, dan menyingkap sebagian tubuhnya yang lain, untuk menampakkan kecantikannya atau karena tujuan yang lain. Sebagian ulama lain berpendapat, mereka adalah wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya (transparan)…Kepala mereka digelung dengan kain kerudung, sorban, atau yang lainnya, hingga tampak besar seperti punuk onta.”</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">Imam Ahmad juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah dengan redaksi berbeda.</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَا أَرَاهُمَا بَعْدُ نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ عَلَى رُءُوسِهِنَّ مِثْلُ أَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَرَيْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِجَالٌ مَعَهُمْ أَسْوَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">“Ada dua golongan penghuni neraka, yang aku tidak pernah melihat keduanya sebelumnya. Wanita-wanita yang telanjang, berpakaian tipis, dan berlenggak-lenggok, dan kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan masuk surga, dan mencium baunya. Dan laki-laki yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia “[HR. Imam Ahmad]</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">Hadits-hadits di atas merupakan ancaman yang sangat keras bagi wanita yang menampakkan sebagian atau keseluruhan auratnya, berbusana tipis, dan berlenggak-lenggok.</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">Kesimpulan</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">Syariat Islam telah mewajibkan wanita untuk menutup anggota tubuhnya yang termasuk aurat. Seorang wanita diharamkan menampakkan auratnya di kehidupan umum, di hadapan laki-laki non mahram, atau ketika ia melaksanakan ibadah-ibadah tertentu yang mensyaratkan adanya satru al-’aurat (menutup aurat).</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">Aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Seseorang baru disebut menutup aurat, jika warna kulit tubuhnya tidak lagi tampak dari luar. Dengan kata lain, penutup yang digunakan untuk menutup aurat tidak boleh transparan hingga warna kulitnya masih tampak; akan tetapi harus mampu menutup warna kulit.</span></span><span class="messageBody" style="color: #333333; line-height: 1.38;"><span class="userContent">Ancaman bagi yang tidak menurut aurat adalah tidak mencium bau surge alias neraka, karena tidak amanah, tidak tunduk kepada aturan sang Kholik</span></span></b></div>
</div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-22605408772700680362013-05-17T07:05:00.003-07:002013-05-17T07:05:57.014-07:00JADWAL<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-hbJhkizeVJw/UZY5AoAdj7I/AAAAAAAAADM/LuBE80Zrl7g/s1600/601817_515779048483510_1989519507_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="451" src="http://1.bp.blogspot.com/-hbJhkizeVJw/UZY5AoAdj7I/AAAAAAAAADM/LuBE80Zrl7g/s640/601817_515779048483510_1989519507_n.jpg" width="640" /></a></div>
*SEMINGGU BERSAMA SYEKH MUHAMMAD HISYAM AL KABBANI*<br /><br />-19 MAY ZIKIR SUHBA,<br />TEMPAT MASJID BAITUL IHSAN. JL BUDI KEMULIAAN NO.2 JAKARTA PUSAT.<br /><br />- 20 MAY ZIKIR SUHBA.<br />TEMPAT ZAWIYAH BEKASI JLN CIKUNIR NO.72 KAMPUNG DUA. JAKA SAMPURNA BEKASI BARAT.<br /><br />-21 MAY ISTIGHOSAH AKBAR. MASJID ALMUNAWAROH CIGANJUR. (KEDIAMAN GUSUR)<br /><br />-22 MAY MAULID NABI SAW. ZAWIYAH HAQQUL MUBBIN . JALAN JOMBANG. 93B. BINTARO TANGSEL.<br /><br />-23 MAY. MAULID NABI SAW. PESANTREN DARRUL ISLAH. JALAN BUNCIT RAYA KALIBATA PULO JAKSEL.<br /><br />_24 MAY. ZIAROH KUBRO HABIB HUSEN BIN ABUBAKAR ALAYDRUS (LUAR BATANG)<br /><br />-25 MAY. MAULID NABI SAW, MAJELIS SAYIDUL WUJUD . JALAN RENCA BENTANG, KEBON KOPI. CIMAHI BANDUNG..<br /><br />26 MAY. MAULID NABI SAW, DI STADION SIJALAK HARUPAT BANDUNG..<br />
<br /></div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-64129366630211753062013-05-17T06:32:00.000-07:002013-05-17T06:32:06.709-07:00YA ROSULULLAH.. <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="userContent">Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?<br /> "Membela yang lemah dan membantu yang miskin" jawab Nabi.<br /> <br /> Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?<br /> Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin<br /> YAng membela orang - arang le<span class="text_exposed_show">mah" jawabnya<br /> <br /> Ya Rasulullah ... apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?<br /> "Bersabarlah, dan tetplah bersabar<br /> Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta<br /> Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka<br /> Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka<br /> Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta"<br /> <br /> Ya RAsulullah... Pemimpin seperti itu sudah tidak ada<br /> Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana<br /> Yang tersisa adalah pemimpin serakah<br /> Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tama'<br /> Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka<br /> Ummat banyak yang meneladani ketamakan mereka !<br /> Apa yang harus aku lakukan, Ya... RAsulullah !<br /> Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?<br /> Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?<br /> Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?<br /> <br /> "Wahai ummatku...<br /> Tinggalkan mereka semua<br /> Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka<br /> Bertemanlah dengan anak dan istrimu saja<br /> Karena Allah menganjurkan, "Wa 'asiruhunna bil ma'ruf"<br /> Ikutilah fatwa hatimu<br /> Karena hadits mengatakan, "Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka"<br /> Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin<br /> Bukankah, "Kullulkum Ra'in, wa kullukum masulun 'an ra'iyyatihi <br /> <br /> <a href="http://www.facebook.com/alfakir11?ref=tn_tnmn" rel="nofollow" target="_blank">http://www.facebook.com/alfakir11?ref=tn_tnmn</a></span></span></div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-45061249154198707152013-05-13T05:30:00.001-07:002013-05-13T05:38:13.999-07:00konspirasi syi'ah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-tAC6B6y3BRA/UZDeg4NVcfI/AAAAAAAAAC0/4bny_7H6G7A/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-tAC6B6y3BRA/UZDeg4NVcfI/AAAAAAAAAC0/4bny_7H6G7A/s1600/download.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">fakta. syekh ramadhan al buthy tewas bukan karena bom dari mujahid. namun ditembak oleh tentara fir'aun al assad.Jika kita saksikan tayangan di atas, Syeikh Al-Buthi terbunuh bukan karena bom bunu</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">h diri. Akan tetapi terbunuh akibat ditembak dari jarak dekat di bagian dada (diduga) oleh orang berjas hitam yang pertama mendekati Syeikh Al-Buthi.<br /><br />Alhasil menumpahkan darah seorang MUKMIN akan mendapata balasan Neraka Jahannam, terlebih lagi dilakukan di dalam Masjid tempat yang suci dan sakral. "BARANGSIAPA MEMBUNUH SEORANG MU'MIN DENGAN SENGAJA, MAKA BALASANNYA NERAKA JAHANNAM DENGAN KEKAL ABADI DI DALAMNYA, DAN ALLAH AKAN MURKA DAN MELAKNATNYA SERTA MEMPERSIAPKAN UNTUKNYA SIKSAAN YANG BESAR." (An-Nisa': 93)<br /><br />Apalagi yang dibunuh adalah seorang Ulama.. Ingat! Allah SWT tidak akan membiarkan para Wali-Nya dibunuh secara zholim, balasan Allah SWT pasti datang, karena Allah SWT telah mengancam dengan perang terhadap siapa saja yang menyakiti para Wali-Nya. Entah siapa PELAKUNYA?? Ya Robb, Engkau Maha Tahu siapa pelakunya, maka hancurkan mereka, karena telah membunuh salah seorang Ulama Besar yang menjadi Wali-Mu!..<br /><br />Semoga Allah menerima segala amal As-syahid Imam Al-Buthi, mengampuni segala kekhilafannya dan menempatkannya di tempat yang mulia dengan memperoleh surga-Nya. Amin, amin Ya Robbal alamin</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">ht<a href="http://www.youtube.com/watch?v=bWNzxP5eOyw" rel="nofollow nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">tp://www.youtube.com/watch?v=bWNzxP5eOyw</a></span></div>
</div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-55021147312193663192013-05-10T01:22:00.001-07:002013-05-10T01:22:22.934-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-mHZl_RZVS3k/UYyuLId_iCI/AAAAAAAAACI/ShTG1MGgOn8/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-mHZl_RZVS3k/UYyuLId_iCI/AAAAAAAAACI/ShTG1MGgOn8/s1600/download.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><b>jadikanlah televisi,handphone,internet dan alat-alat lainya sebagai pelayan dan pembantu untuk agamamu ,jika tdk alat-alat itu akan menghancurkan dirimu sedangkan engkau akan tertawa krn tdk menyadarinya,ia akan merusak hatimu,akalmu,akhlakmu,dan fikiranmu,tanpa engkau menyadarinya,engkau tertawa bahagia padahal alat-alat itu telah merusak hal-hal paling berharga yg kau miliki"(al habib umar bin hafidz)</b></span></div>
</div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-85974332000460973462012-01-17T06:48:00.000-08:002012-01-17T06:48:27.994-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">mau aje lu pada digoblokin ama orang kafir..<br />
<br />
tanggal 1 january yang kemaren lu pade rayain itu sebenernye bukan tahun baru masehi, tapi tanggal lahir seorang dewa.<br />
rahun baru masehi tuh yg bener 1 maret.<br />
<br />
makanye ngaji yg bener jangan bisanya cma pada nyindir2 ulama.<br />
<br />
ketauan banget gobloknya kita ampe di boongin orang kafir..<br />
<br />
ayo. apa ente pada masih mau dogoblokin org kafir.<br />
buka mata hati ente, jangan cma mikirin seneng2 doank..<br />
giliran lagi galau baru sholat.giliran lagi seneng manteng mulu didepan tv..<br />
<br />
orang kafir lagi pada gembira ngliat kite pada sesat,salah jalan&menjauh dari agama..<br />
seharusnya kite sadar dari awal, knapa kite bisa digoblokin ama orang kafir..<br />
<br />
intinya perbanyak ibadah&cari berkah ilmu agama.<br />
percuma ente kuliah 1000 tahun ampe gelarnye bejibun kalo kagak ngaji ya tetep aja bisa digoblokin orang kafir..<br />
<br />
ayo buka mata&buka telinga.<br />
agama sudah nyata, tapi mengapa kita masih tuli&buta..</div>AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-32592833153177742352012-01-06T23:10:00.000-08:002012-01-06T23:10:40.969-08:00dahsyatnya sakaratul maut..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}"><span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Dahsyatnya Sakaratul Maut<br />
<br />
Tidak ada satu jiwa pun yang kekal di dunia ini. Setiap yang bernyawa pasti akan melalui fase ini. Kematian merupakan pintu menuju gerbang akhirat, yaitu kehidupan yang kekal dan pasti dimana setiap orang akan mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya. Allah SWT berfirman:<br />
<br />
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ<br />
<br />
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali-Imran: 185)<br />
<br />
Wahai manusia telah tiba waktunya untuk bangun bagi siapapun yang masih terlelap tidur, dan telah tiba waktunya untuk sadar bagi siapapun yang masih lalai, sebelum disergap oleh kematian.<br />
Sebelum masuk gerbang kematian itu, kita akan mengalami fase bagaimana dahsyatnya sakaratul maut. Hari dimana ruh dikeluarkan dari jasadnya, sebagai hari yang telah ditentukan bagi setiap orang. Suka tidak suka dia pasti akan datang walaupun kita menghindarinya. Allah SWT berfirman:<br />
<br />
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (QS. Qaaf: 19)<br />
<br />
Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah menghadapi sebuah bejana untuk minum yang terbuat dari kulit. Beliau memasukkan tangannya kedalam air lalu mengusapkannya ke wajah seraya bersabda: “Tidak ada Tuhan selain Allah, sesungguhnya kematian itu didahului dengan tekanan-tekanan sakaratul maut.” Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya seraya bersabda, “Bertemu dengan Allah Yang Maha Tinggi”, sampai beliau wafat dan tangannya pun jatuh terkulai. (HR. Bukhari)<br />
<br />
Dahsyatnya sakaratul maut, Allah SWT jelaskan pula dalam firman-Nya yang berbunyi:<br />
“Sekali-kali jangan. apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan?". Dan dia yakin bahwa Sesungguhnya Itulah waktu perpisahan (dengan dunia). Dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan) . Kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.” (QS. Al-Qiyaamah: 26-30)<br />
<br />
Alangkah dahsyatnya sakaratul maut yang dirasakan, ketika nyawa sudah sampai dikerongkongan, maka siapapun tidak akan mampu menyembuhkannya. Bahkan dokter hebat sekali pun, dia tidak akan mampu mencegahnya. <br />
Terlebih tekanan-tekanan sakaratul maut bagi orang-orang yang zalim, maka keadaan mereka lebih dahsyat lagi sakaratul mautnya. Hal demikian ini terjadi sebagai balasan akan segala macam perbuatan selama hidup di dunia. Allah SWT berfirman:<br />
<br />
“Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS. Al-An’aam: 93)<br />
<br />
Kita berlindung kepada Allah SWT dari hal yang demikian. Dan semoga Allah SWT meringankan kita pada saat menghadapi dahsyatnya tekanan-tekanan sakaratul maut, serta menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang khusnul khatimah. Amiin yaa robbal ‘aalamiin.<br />
Wallahu’alam</span></span></h6></div>AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-11122725387315664042012-01-06T00:45:00.000-08:002012-01-06T00:45:02.949-08:00perkelahian yg menyebabkan masuk neraka<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><br class="Apple-interchange-newline" />عَنْ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ : ذَهَبْتُ لِأَنْصُرَ هَذَا الرَّجُلَ فَلَقِيَنِي أَبُو بَكْرَةَ فَقَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قُلْتُ أَنْصُرُ هَذَا الرَّجُلَ قَالَ ارْجِعْ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ، بِسَيْفَيْهِمَا، فَالْقَاتِلُ، وَالْمَقْتُولُ، فِي النَّارِ، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ؟ : قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>(صحيح البخاري)</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>Berkata Ahnaf bin Qeis ra: Aku berangkat (dengan pedang terhunus) untuk menolong seseorang, lalu kutemu Abu Bakrah ra berkata: kau akan kemana?, kujawab: ingin menolong pria itu..!, maka berkata Abu Bakrah ra: Pulanglah..!, aku mendengar Rasul saw bersabda: “Jika berkelahi dua kelompok muslimin dengan senjata mereka, maka yang membunuh dan yang dibunuh masuk neraka”. Lalu kubertanya: Wahai Rasulullah (SAW), aku mengerti kalau yang membunuh masuk neraka, tapi apa salahnya yang dibunuh (masuk neraka pula)?, sabda Rasul SAW: “Karena sebelum ia terbunuh ia sudah siap (menghunus pedang) untuk membunuh temannya itu”(Shahih Bukhari)</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan hidayah kepada hamba-hamba-Nya, Yang Maha menenangkan jiwa dengan mengingat dan menyebut nama-Nya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>( الرعد : 28 )</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. ( QS. Ar Ra’d : 28 )</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Jika banyak orang yang tidak mengingat Allah, maka akan semakin banyak pula hati yang tidak merasa tenang, sehingga semakin banyak terjadi keributan, semakin banyak terjadi tawuran, semakin banyak terjadi perkelahian dan perselisihan karena sedikit dalam mengingat Allah subhanahu wata’ala. Kita ketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah makhluk yang paling berani namun beliau juga adalah makhluk yang paling berlemah lembut, baik kepada teman atau kepada musuh sekalipun, bahkan kepada hewan dan tumbuhan. Sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, yaitu hadits yang kita baca tadi dimana ketika Ahnaf bin Kais RA menghunus senjatanya, kemudian Abu Bakrah bertanya kepadanya akan pergi kemana dia, maka ia menjawab bahwa ia akan pergi untuk membantu temannya yang sedang dalam permasalahan (perkelahian), maka Abu Bakrah berkata :<span class="Apple-converted-space"> </span><b><i>“pulanglah engkau dan janganlah kau mengikuti mereka, karena aku telah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa jika dua orang atau dua kelompok muslim saling beradu dengan senjata, maka yang terbunuh dan yang membunuh keduanya sama-sama akan masuk neraka, kemudian aku berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “ Wahai Rasulullah, orang yang membunuh wajar jika masuk neraka namun bagaimana dengan yang dibunuh?”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “karena orang yang telah dibunuh itu jika tidak dibunuh maka ia juga akan berusaha untuk membunuh lawannya”.</i></b><span class="Apple-converted-space"> </span>Maka pembunuh dan yang dibunuh keduanya sama-sama di dalam neraka, oleh karena itu jangan memilih kedua-duanya. Jika melihat ada perkelahian maka segera mundur dan laporkan pada aparat keamanan yang berwenang, tetapi jika kedatanganmu dalam perkelahian itu akan meredam dan menghentikan perkelahian tersebut maka datangilah, namun jika tidak demikian maka jangan pula ikut menyaksikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>لَا يُشِيرُ أَحَدُكُمْ إِلَى أَخِيهِ بِالسِّلاحِ ، فَإِنَّهُ لا يَدْرِي أَحَدُكُمْ لَعَلَّ الشَّيْطَانَ أَنْ يَنْزِعَ فِي يَدِهِ ، فَيَقَعَ فِي حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“Janganlah seseorang diantara kalian mengacungkan senjata kepada saudaranya, karena sesungguhnya kalian tidak tau bisa jadi syaithan merenggut (nyawanya) melalui tangannya sehingga mengakibatkannya masuk ke lubang api neraka”</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Maka janganlah seeorang diantara kalian mengacungkan senjata kepada muslim yang lain, karena terkadang tanpa disadari syaithan akan membimbing tangannya sehingga ia melukainya atau bahkan membunuhnya, sehingga hal itu menjatuhkannya ke dalam api neraka. Sehingga diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasulullah melarang untuk menghunuskan pedang atau mengeluarkan anak panah dari busurnya di masjid-masjid atau di pasar karena khawatir akan melukai orang lain, seperti itulah perhatian Rasulullah dalam menjaga kedamaian. Maka kita sesama muslim janganlah saling hantam satu sama lain karena musuh-musuh kita akan mentertawakannya. Dan sebagai warga yang baik, tidaklah salah jika membela temannya yang terdhalimi, namun cara membelanya lah yang perlu kita benahi.</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah<br />
Hakikat kehidupan ini adalah kematian dan sesudahnya, dan hakikat orang yang paling berani adalah orang yang bisa menahan hawa nafsunya, dan orang yang selalu bersabar dan bersabar dialah orang yang paling berbahaya jika ia telah marah, karena jika ia adalah seorang yang sabar maka Allah akan turut marah dengan kemarahannya, dan jika Allah telah murka maka tidak akan ada yang bisa menahan kemurkaan itu. Dijelaskan oleh para salafusshalih bahwa api neraka bukanlah tempat kemurkaan Allah, karena api neraka yang begitu dahsyat itu pun tidak akan mampu menampung kemurkaan Allah subhanahu wata’ala bahkan ia akan hancur dan lebur jika ia menampung kemurkaan Allah yang hakiki, namun neraka hanyalah tempat untuk hamba-hamba Allah yang dimurkai. Maka dalam kehidupan ini kita harus melewati banyak pintu ibadah, adapun salah satu pintu ibadah yang sangat mulia adalah berbakti kepada orang tua. Diriwayatkan dalam kitab Adabul Mufrad oleh Al Imam Al Bukhari bahwa seseorang datang kepada sayyidina Abdullah bin Abbas RadhiyaAllahu ‘anhuma dan mengadukan bahwa ia telah banyak berbuat dosa dan kesalahan, maka ia bertanya apakah yang dapat ia lakukan sebagai penghapus dosa-dosa itu, kemudian sayyidina Abdullah bin Abbas Ra berkata:<b><i>“apakah ibumu masih hidup”?,</i></b><span class="Apple-converted-space"> </span>namun ternyata ibunya telah wafat, maka sayyidina Abdullah bin Abbas berkata :<span class="Apple-converted-space"> </span><b><i>“perbanyaklah bertobat dan berdoa kepada Allah”,<span class="Apple-converted-space"> </span></i></b>maka setelah orang itu pergi, seseorang bertanya kepada sayyidina Abdullah bin Abbas RA akan pertanyaan beliau tentang ibu orang tadi, apa kaitannya antara dosanya dengan ibunya, maka sayyidina Abdullah bin Abbas RA berkata :<span class="Apple-converted-space"> </span><b><i>“tidak aku temukan amalan yang lebih cepat mengakibatkan seseorang untuk mendapat ridha Allah dan pengampunan-Nya kecuali berbakti kepada orang tua”.</i></b><span class="Apple-converted-space"> </span>Dijelaskan oleh sayyidina Abdullah Ibn Abbas RA bahwa jika seseorang mempunyai kedua orang tua maka ia telah mempunyai dua pintu sorga, dan jika kedua orang tua itu ridha kepadanya maka kedua pintu sorga itu terbuka untuknya, namun jika salah satu dari keduanya murka kepadanya maka kedua pintu sorga itu tidak akan dibuka oleh Allah bahkan Allah akan murka dan kemurkaan itu tidak akan hilang jika orang tua tetap murka. Diriwayatkan pula dari sayyidina Abdullah bin Abbas RA, bahwa ketika kedua orang tua atau salah satunya menangis sedih atau kecewa karena perbuatan anaknya, maka di saat seperti itu Allah subhanahu wata’ala sangat murka. Diriwayatkan dalam Adabul Mufrad bahwa ketika salah seorang sahabat bertanya kepada sayyidina Abdullah bin Umar RA tentang bagaimana agar cepat masuk sorga, maka sayyidina Abdullah bin Umar RA menjawab yaitu dengan berlemah lembut kepada ibu, dan memberikan apa yang ia sukai, itulah cara agar masuk sorga dengan mudah.</div><center style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i style="font-size: 29px;">T</i>erjemahan Tausyiah Al Habib Kadhim bin Ja'far As Seggaf</b></center><br style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><br style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Segala puji</b><span class="Apple-converted-space"> </span>bagi Allah subhanahu wata’ala atas nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kita, baik yang kita ketahui ataupun yang tidak kita ketahui, dan dengan kita mensyukuri nikmat Allah subhanahu wata’ala maka niscaya Allah akan menambah nikmat-Nya untuk kita. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Kita juga bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah menghadirkan kita semua di majelis ini. Dan ketahuilah bahwa di tempat ini Allah menurunkan curahan rahmat-Nya, dimana di majelis ini mencakup beberapa macam ibadah, diantaranya adalah kita telah mendatangi dan duduk di rumah Allah subhanahu wata’ala (masjid), dan juga kita telah duduk dalam kumpulan orang-orang yang berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala dan duduk mendengarkan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan kabar gembira bahwa orang-orang yang hadir di majelis dzikir dan jika telah keluar dari majelis tersebut maka mereka mendapatkan panggilan dari Allah subhanahu wata’ala :<span class="Apple-converted-space"> </span><b><i>“Bangunlah kalian dari tempat ini, sungguh dosa-dosa kalian telah diampuni dan digantikan dengan kebaikan”.</i></b><span class="Apple-converted-space"> </span>Dan terlebih lagi jika itu adalah majelis dzikir kepada Allah dan juga shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang mana beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah kunci dari rahmat Allah. Jika dalam majelis dzikir ini menyebut nama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengagungkan nama beliau shallallahu ‘alaihi wasallam setelah kita mengagungkan Allah subhanahu wata’ala, maka Allah subhanahu wata’ala akan lebih lagi melimpahkan rahmat-Nya di majelis ini karena kemuliaan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau adalah makhluk Allah yang paling mulia dan paling dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala dari seluruh makhluk-Nya. Maka dalam majelis ini akan turun para malaikat membawa ketenangan dan diliputi oleh rahmat Allah subhanahu wata’ala. Bahkan Allah subhanahu wata’ala saat ini menyebut nama-nama kita di tempat yang tertinggi dihadapan para malaikat-Nya dan membanggakan hamba-hamba-Nya yang berdzikir di majelis-majelis dzikir. Jika kita telah berdiri dari majelis ini dan pulang ke rumah masing-masing, maka malaikat mencatat kehadiran kita semua di majelis ini dan malaikat-malaikat Allah itu tidak langsung berbicara kepada Allah hingga Allah subhanahu wata’ala yang bertanya kepada mereka apa yang sedang dilakukan para hamba-hamba-Nya di majelis tersebut, maka para malaikat berkata bahwa hamba-hamba itu duduk berkumpul memuji dan mengagungkan nama Allah subhanahu wata’ala. Dan dalam majelis seperti ini Allah subhanahu wata’ala menanyakan kepada malaikat-Nya apa yang diminta oleh para hamba-Nya di majelis tersebut, padahal Allah Maha Tau akan permohonan hamba-Nya, maka para malaikat berkata bahwa hamba-hamba itu meminta surga Allah subhanahu wata’ala dan meminta perlindungan Allah dari api neraka. Di dalam riwayat hadits yang lain disebutkan bahwa ketika para hamba-Nya meminta sorga dan memohon perlindungan kepada Allah dari api neraka, Allah bertanya apakah mereka pernah melihat sorga dan neraka?, maka para malaikat berkata bahwa mereka belum pernah melihat sorga atau neraka, maka Allah kembali bertanya lagi :<span class="Apple-converted-space"> </span><b><i>“bagaimana jika mereka pernah melihat neraka?”.<span class="Apple-converted-space"> </span></i></b>Allah Maha Tau bahwa hamba-Nya yang hadir di majelis dzikir itu belum pernah melihat neraka, namun Allah tetap menanyakan-Nya kepada malaikat agar mereka menjadi saksi dihadapan Allah subhanahu wata’ala, maka para malaikat berkata :<span class="Apple-converted-space"> </span><b><i>“Ya Allah jika mereka melihat neraka maka mereka akan sangat takut dan lebih meminta perlindungan kepada-Mu”.</i></b><span class="Apple-converted-space"> </span>Dan ketika para malaikat itu diajak berdialog oleh Allah subhanahu wata’ala maka bukan hanya mereka saja yang mendengarnya, akan tetapi semua malaikat yang ada di tujuh lapis langit mendengar pertanyaan-pertanyaan Allah, dan malaikat yang pertama kali mendengar ucapan Allah subhanaha wata’ala ia langsung tunduk dan tersungkur di hadapan Allah subhanahu wata’ala karena mengagungkan Allah subhanahu wata’ala. Maka Allah berfirman dihadapan para malaikat-Nya:<b><i>“Kujadikan kalian saksi wahai para malaikat-Ku, bahwa Aku telah mengampuni dosa mereka (hamba-hamba Allah) semua, dan Aku memberikan semua apa yang mereka minta”.</i></b><span class="Apple-converted-space"> </span>Maka para malaikat mengetahui anugerah Allah yang sangat besar kepada mereka yang hadir di majelis-majelis dzikir, kemudian para malaikat berkata kepada Allah :<b><i><span class="Apple-converted-space"> </span>“ Ya Allah, sesungguhnya diantara mereka ada yang hadir ke majelis bukan untuk tujuan berdzikir, namun ada tujuan yang lain”.<span class="Apple-converted-space"> </span></i></b>Para malaikat mengetahui setiap niat kita yang hadir di majelis dzikir ini, dan karena mereka sangat amanah maka mereka mengatakan kepada Allah bahwa ada orang-orang yang hadir di majelis itu bukan karena tujuan berdzikir namun karena ada tujuan yang lainnya. Allah subhanahu wata’ala tidak peduli apakah kehadiran hamba-hamba-Nya ke majelis dzikir itu untuk berdzikir atau ada niat yang lain, namun Allah berkata bahwa orang yang hadir dan duduk bersama orang yang berdzikir mereka tidak akan rugi atau sial dengan duduk bersama mereka. Begitu juga para wali Allah seperti Al Habib Ali Al Habsyi mereka mengadakan majelis-majelis seperti ini semata-mata karena kecintaannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan untuk menggembirakan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga Al Habib Ali Al Habsyi berkata dalam qasidahnya bahwa orang yang hadir dalam majelis dzikir seperti ini sungguh mereka telah beruntung karena kehadiran mereka semata-mata karena kecintaannya kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Maka banyaklah bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala Yang memberikan taufik kepada kalian sehingga bisa hadir setiap minggu di majelis ini, karena hal ini adalah anugerah yang besar dari Allah subhanahu wata’ala. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak memberikan kebaikan kepada sembarang orang namun Allah memberikannya hanya kepada hamba-hamba yang dicintai-Nya. Kita bersyukur kepada Allah atas curahan rahmat dan anugerah dari Allah di tempat ini. Maka setelah kalian bangun dari majelis ini perhatikanlah 3 perkara, yang pertama yaitu untuk senantiasa berusaha melakukan shalat di awal waktu, sebagaimana nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di akhir hayatnya sebelum beliau wafat kalimat yang beliau ucapkan adalah : الصلاة، الصلاة (perhatikanlah shalat), kemudian berusahalah untuk selalu bersiwak, dan jika tidak ada siwak dari kayu arak maka gunakanlah ujung pakaian untuk bersiwak, karena satu raka’at yang dilakukan dengan bersiwak itu lebih baik dari 70 raka’at tanpa siwak, dan berusahalah untuk senantiasa melakukan shalat berjamaah baik di rumah atau di masjid. Yang kedua, berbaktilah kepada kedua orang tua dan senantiasa berbuat baik kepada mereka. Apabila kalian menjaga shalat 5 waktu maka Allah akan menjaga dan memuliakan semua amal ibadah kalian, dan jika kalian memperhatikan dan memperbaiki hubungan kalian dengan orang tua kalian, maka Allah subhanahu wata’ala akan memperbaiki semua hubungan kalian dengan hamba-hamba-Nya yang lain, dan yang paling utama adalah perbuatan baik kepada ibu. Dan ketahuilah bahwa segala yang kita inginkan dapat Allah berikan kepada kita dengan doa yang keluar dari lisan seorang ibu. Yang ketiga, adalah memperhatikan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan tanda rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wata’ala karena telah memberi kita hidayah pada Islam adalah dengan kita berdakwah di jalan Allah subhanahu wata’ala. Apabila kita memperhatikan dakwah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka kita akan menyelamatkan saudara dan kerabat kita dari gangguan para syaithan yang menggoda, itulah ynag diinginkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para wali-wali Allah. Ketahuilah bahwa dakwah ini adalah samudera lautan yang sangat dalam, maka berusahalah untuk memulai mendakwahi diri sendiri, kemudian keluarga dan orang-orang terdekat kalian. Bagaimana kita berdakwah kepada diri kita sendiri?, yaitu berakhlak dengan akhlak nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan untuk berakhlak dengan akhlak beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah dengan cara bershalawat kepada beliau, maka berusahalah sebelum tidur di malam hari untuk bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedkitnya 20 kali. Maka Allah akan membukakan pintu untuk kita, dan menyingkap hijab penghalang dengan bershalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan itu juga Allah akan membukakan pintu taufik dan kemudahan untuk kita senantiasa berbuat kebaikan, amin ya rabbal ‘alamin…</div></div>AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-26669554334524955892012-01-06T00:40:00.000-08:002012-01-06T00:40:40.702-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بالغَدَاةِ والْعَشِيِّ إنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ ، وإنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ ، فَيُقَالُ : هذا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ القِيَامةَ</b></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; display: inline ! important; float: none; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">( صحيح البخاري)</span><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>Sabda Rasulullah SAW: “Sungguh jika diantara kalian telah wafat, diperlihatkan padanya tempatnya kelak setiap pagi dan sore, jika ia penduduk sorga maka diperlihatkan bahwa ia penduduk sorga, jika ia penduduk neraka maka diperlihatkan bahwa ia penduduk neraka, dan dikatakan padanya: inilah tempatmu. Demikian hingga kau dibangkitkan Allah di hari kiamat” (Shahih Bukhari)</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>Assalamu’alaikum warahamatullahi wabarakatuh</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’'ala Yang Maha Luhur, Yang Maha Melimpahkan kebahagiaan sepanjang waktu dan zaman, Yang Maha membuka kemuliaan dan keluhuran sepanjang waktu dan zaman hingga seluruh waktu dan zaman berakhir, kemudian muncullah alam yang diciptakan oleh Sang Pemilik waktu dan zaman, yang berupa alam yang kekal yang tiada lagi mengenal akhirnya zaman dan waktu, di saat itu tiada lagi waktu dan zaman, namun yang ada hanyalah alam abadi yaitu dalam keluhuran atau kehinaan. Demikianlah alam abadi yang akan dan pasti kita temui kelak dalam kehidupan setelah kehidupan. Dan sungguh peristiwa yang disebut “kematian” justru itulah hakikat kehidupan yang abadi.</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Telah kita baca hadits luhur, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa barangsiapa yang telah wafat maka ia akan melihat tempatnya kelak yang akan ia tempati, setiap pagi dan sore diperlihatkan kepadanya, maka apabila ia akan menempati sorga maka ia akan melihat surga, namun apabila ia akan menempati neraka maka ia akan melihat neraka di setiap pagi dan sore, dan jika hal itu yang terjadi maka itu merupakan siksaan yang cukup tanpa ada siksaan kubur, begitupula jika ia diperlihatkan surga di setiap pagi dan sore maka hal itu merupakan kenikmatan yang luhur sebelum menempatinya. Maka fahami dan renungkanlah bahwa hal itu pasti akan datang kepada kita, dan sungguh beruntung bagi mereka yang setiap pagi dan sorenya melihat surga yang akan menjadi tempatnya kelak, maka hari-harinya semakin dekat dengan hari perjumpaannya dengan Allah subhanahu wata’ala. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan bahwa hadits ini mengandung makna yang sangat dalam dan memiliki banyak makna, yang diantaranya adalah bahwa kehidupan setelah kehidupan telah jelas adanya dan dibuktikan dengan hadits ini, hadits ini membuktikan bahwa ruh itu tetap hidup di alam kubur, karena yang wafat hanyalah jasad. Hadits di atas menyebutkan bahwa akan diperlihatkan tempat seseorang kelak di akhirat dan hal itu membutuhkan kehidupan, karena jika ruh telah meninggal maka apa yang diperlihatkan tidak akan terlihat olehnya, maka ruh orang yang telah meninggal akan tetap hidup sehingga ruh itu melihat apa yang diperlihatkan kepadanya kelak saat ia dibangkitkan oleh Allah subhanahu wata’ala.</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Maka keluhuran dan kemuliaan hadits ini mengingatkan kita, bahwa jika berada dalam kemuliaan atau dalam kehinaan, di dalam kenikmatan atau dalam musibah, dan jika hadits ini selalu kita ingat dan kita renungi, sebagaimana kita ketahui bahwa semua ucapan rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah mutiara-mutiara indah, dan jika kita berpegang teguh satu dari mutiara-mutiar indah tersebut, berpegang dengan satu hadits ini, sungguh hal ini akan menjadi obat di saat kita dalam keadaan sedih dan juga tidak akan membuat kita tertipu di saat kita dalam kenikmatan dan akan membuat kita selalu bersyukur dengan berpegang pada hadits ini, mengapa? karena kelak setelah kita wafat kita akan memiliki tempat keabadian, dimana di saat berada di alam kubur Allah subhanahu wata’ala memperlihatkan kepada ruh kita di setiap pagi dan sore tempat yang akan kita tempati kelak, surga atau neraka. Maka sungguh sangat beruntung bagi orang-orang yang beriman, dan beruntunglah kita yang hadir di majelis ini karena berada dalam tumpahan rahmat Allah subhanahu wata’ala. Al Imam Ibn Hajar dan para imam ahlu hadits yang lainnya menjelaskan bahwa hari-hari yang mulia di bulan Dzulhijjah termsuk juga hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, maka tidak hanya tanggal 1 sampai 10 Dzulhijjah saja, namun hari-hari mulia yang maksud dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>مَاالْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هذه قَالُوْا: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَي</b></div><b><span class="Apple-style-span" style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; display: inline ! important; float: none; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"> </span></b><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>"Tiada amalan pada hari-hari yang lebih utama daripada (yang dilakukan) di dalamnya." Mereka bertanya: "Tidak pula jihad fi sabilillah?" Beliau menjawab: "Tidak pula jihad, kecuali seseorang yang keluar dengan membawa dirinya dan hartanya, lalu ia kembali tanpa membawa sesuatu.”</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Al Imam Ibn Hajar dan beberapa pendapat lainnya berkata bahwa hari-hari mulia itu termasuk hari tasyrik, 3 hari setelah tanggal 10 Dzulhijjah yaitu hingga tanggal 13 Dzulhijjah, dimana amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah subhanahu wata’ala hingga 700 kali lipat bahkan lebih.</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah<br />
Beruntunglah mereka yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah, dan sangat beruntung pula mereka yang memiliki keturunan yang shalih dan shalihah. Sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa sayyidina Abdullah bin Abbas RA menjelaskan dimana ketika datang seorang lelaki kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya :<span class="Apple-converted-space"> </span></b><b><i>“wahai Rasulullah, ibuku telah wafat apakah akan bermanfaat baginya jika aku bersedekah atas nama ibuku ?”,<span class="Apple-converted-space"> </span></i>maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab :<span class="Apple-converted-space"> </span></b><b><i>“iya betul, hal itu bermanfaat bagi ibumu yang telah wafat”.<span class="Apple-converted-space"> </span></i>Maka bersedekah atau melakukan amal ibadah lainnya seperti bacaan Al qur’an atau yang lainnya yang dihadiahkan untuk yang telah wafat, hal itu bermanfaat untuknya sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan hal ini menunjukkan suatu kemuliaan bahwa tidak terputus kebaikan sebab kematian jika mempunyai kerabat, teman, atau keturunan yang shalih dan shalihah yang mendoakannya. Diriwayatkan di dalam Adab Al Mufrad oleh Al Imam Al Bukhari dalam Shahihnya bahwa Abu Hurairah RA berkata bahwa ketika salah seorang yang telah wafat dimuliakan oleh Allah subhanahu wata’ala, derajatnya diangkat oleh Allah setelah ia wafat, kemudian ruhnya bertnya kepada Allah subhanahu wata’ala :<span class="Apple-converted-space"> </span></b><b><i>“Wahai Allah, bagaimana aku bisa termuliakan sedangkan aku telah wafat?”,<span class="Apple-converted-space"> </span></i>padahal setelah wafat ia tidak bisa berbuat apa-apa, maka dikatakan kepada ruh tersebut :<span class="Apple-converted-space"> </span></b><b><i>“ anakmu telah memohonkan pengampunan kepada Allah atas dosa-dosamu”,<span class="Apple-converted-space"> </span></i>maka Allah menaikkan derajatnya di alam kuburnya, dan terlebih lagi kelak di akhiratnya. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda diriwayatkan dalam Shahih Ibn Hibban dan lainnya :</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua terhadap anaknya, doa orang yang terdzhalimi, dan doa orang yang bepergian”</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Tiga doa yang pasti dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala tanpa ada keraguan, yaitu adalah doa orang tua terhadap anaknya, kedua doa orang yang terzhalimi, maka berhati-hati terhadap orang yang dizhalimi karena jika ia berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala maka sungguh doanya akan dijawab oleh Allah, ketiga adalah doa orang yang dalam perjalanan, selama perjalanannya bukan dalam maksiat maka doanya pasti dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Hadits ini menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah doa seorang ayah kepada anaknya, namun bagaimana dengan doa seorang ibu kepada anaknya?, maka tanpa keraguan bahwa terlebih lagi doa seorang ibu akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala, maka selama seseorang mempunyai orang tua yang masih hidup selalulah memohon doa kepada keduanya.</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam kitab Adab Al Mufrad :</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>مَنْ برّ وَالِدَيْهِ طُوْبَى لَهُ، زَادَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيْ عُمْرِهِ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“Barangsiapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya keberuntungan baginya, Allah menambahkan usianya”</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Dalam makna yang lain bahwa baginya kelak kemuliaan di surga, dan Allah menambahkan usia untunknya. Bagaimana usia bisa bertambah, bukankan usia itu telah ditentukan oleh Allah subhanahu wata’ala?, hal ini yang perlu kita fahami, banyak muncul pertanyaan mengenai takdir, yang sebagian diantara kita terkadang merasa bingung akan hal tersebut. Memang takdir tidak bisa berubah karena telah ditentukan oleh Allah subhanahu wata’ala, namun Allah juga telah menentukan sejak manusia belum lahir bahwa si fulan jika ia berbuat hal ini maka usianya sekian, rizkinya sekian, dan wafat dalam keadaan seperti ini, dan jika ia berbuat hal ini, maka usianya sekian dan rizkinya sekian, dan wafat dalam keadaan seperti ini, dan juga jika ia berbakti kepada orang tuanya maka usianya demikian, dan jika ia tidak berbakti kepada kedua orang tuanya maka usianya sekian, maka hal itu telah ditentukan oleh Allah dan tidak akan bisa dirubah lagi. Namun jika kita memilih jalan yang terbaik, maka tentunya masa depan kita akan berubah ke arah yang lebih baik. Mereka yang selalu mengarah kepada jalan kebaikan maka Allah subhanahu wata’ala akan memberikan takdir yang lebih baik daripada takdir yang ia hadapi saat itu, maka selalulah berniat dengan niat yang ikhlas untuk membenahi keadaan agar menjadi lebih baik dan semakin baik, maka takdir kita di hari esok akan semakin baik dan semakin indah.</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah panutan tunggal bagi segenap makhluk Allah subhanahu wata’ala, dan beliau adalah orang yang selalu membukakan bagi kita keluhuran, dan beliau lah yang doanya paling diijabah oleh Allah subhanahu wata’ala dari semua doa, sehingga para nabi dan rasul yang lainnya memohon doa kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, shahih Muslim dan lainnya, di hari dimana ketika semua hamba tidak mampu berbuat sesuatu, dan para nabi dan rasul berkata :</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>نَفْسِيْ نَفْسِيْ اِذْهَبُوْا إِلَى غَيْرِيْ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“ Diriku, diriku, pergilah kepada selain aku ”</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Namun di saat itu nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>أَنَا لَهَا</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“ Aku yang akan memberi syafaat ( bagi para pendosa) ”</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Demikian indah keadaan para pecinta sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, limpahan kemuliaan dalam kehidupan dunia dan akhirat bagi mereka para pecinta sayyidina Muhammad shallallalhu ‘alaihi wasallam. Semoga kita semua yang hadir berada dalam naungan cinta kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hingga kami wafat dalam keadaan cinta kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan berkumpul kelak di hari kiamat bersama sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena semua orang akan berkumpul dengan orang yang dicintainya.</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Selanjutnya saya pribadi mengucapkan minal aidin wal faizin kulla ‘aam wa antum bikhair mohon maaf lahir dan bathin kepada segenap jamaah majelis Rasulullah yang hadir pada malam hari ini atau yang menyaksikan di streaming website www.majelisrasulullah.org . Selanjutnya kita berdoa bersama untuk kita dan para saudara kita yang sedang berada di medan haji , yang sebagian mereka masih beribadah di Mina semoga dilimpahi rahmat dan kekuatan, dan semoga Allah subhanahu wata’ala memberikan kesehatan kepada mereka, sehingga pulang dengan keadaan haji mabrur, dan semoga kita yang berada disini juga diberi pahala ibadah haji mabrur oleh Allah subhanahu wata’ala, karena kita telah mendoakan saudara kita yang sedang dalam ibadah haji, dan seseorang yang mendoakan saudaranya maka malaikat berkata :</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>آمِين وَلَكَ مِثْلُهُ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“ Amin, dan bagimu sebagaimana (doamu) untuknya”</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>Wahai Allah pastikan kami semua yang hadir disini berada dalam naungan keridhaan dan kebahagiaan dari-Mu…</b></div></div>AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-60607144864674476532012-01-06T00:28:00.001-08:002012-01-06T00:28:57.931-08:00kasih sayang ALLAH melebihi kemurkaan_NYA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَمَّا قَضَى اللهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ اْلعَرْشِ : إِنَّ رَحْمَتِيْ غَلَبَتْ غَضَبِيْ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>(صحيح البخاري)</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>Sabda Rasulullah SAW: “Ketika Allah telah selesai mencipta jagad raya dan seluruh makhluk, maka Allah SWT menuliskan diatas puncak Arsy: Kasih Sayangku (RahmatKu) mengalahkan kemurkaanKu” (Shahih Bukhari)</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i><img align="left" alt="Image" border="0" height="227" hspace="6" src="http://majelisrasulullah.org/images/stories/25mei2009f.jpg" title="Image" width="170" />Assalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha menciptakan alam semesta ini yang demikian luas, dimana di alam dunia ini terdapat banyak dimensi, dimana terdapat dimensi alam manusia, alam jin dan syaitan , alam malaikat, alam barzakh, kesemuanya ada di alam ini namun berbeda dimensi, seperti ketika kita menyalakan dua radio, dimana bentuk kedua radio sama namun ketika diputar sedikit salah satunya maka siaran yang keluar dari radio akan berbeda dengan siran radio yang lainnya, demikian pula keadaan alam jin dan syaitan yang juga di dunia, demikian pula keadaan alam malaikat yang sebagian besar terdapat di dunia, demikian alam ruh dan alam barzakh yang juga di dunia, serta jutaan dimensi yang tidak kita ketahui selain dari semua ini, kesemuanya berada dalam kerajaan dan kekuasaan tunggal Allah subhanahu wata’ala. Seluruh alam ini dicipta oleh Allah subhanahu wata’ala, dan yang kita ketahui hanya beberapa dimensi, dimana tidak semua bangsa manusia yang dapat melihat jin namun sebagian kecil dari mereka saja yang dapat melihatnya, begitu juga jin tidak bisa melihat syaitan kecuali hanya sebagian kecil jin saja yang dapat melihat syaitan, karena jin digoda oleh syaitan, begitu pula tidak semua jin dan syaitan dapat melihat ruh karena ruh lebih baik daripada syaitan, dan tidak semua ruh dapat melihat malaikat karena malaikat lebih baik daripada ruh, meskipun sebagian ruh diizinkan untuk melihat malaikat, demikian keadaan-keadaan alam ghaib yang dapat ditembus, dan makhluk yang paling menembus alam ghaib yang terdalam adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dimensi demi dimensi, alam demi alam, dan keghaiban demi keghaiban tertembus hingga terlepas dari semua tempat dan waktu, padahal semua dimensi pasti terikat dengan waktu dan tempat, namun ini adalah dimensi yang terakhir yang lepas dari waktu dan tempat, yang mana disitulah perjumpaan Allah subhanahu wata’ala rabbul ‘alamin dengan satu-satunya makhluk yaitu sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, undangan tunggal Allah subhanahu wata’ala sepanjang alam semesta dicipta hingga alam semesta berakhir hanya untuk beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, bahwa ketika Allah subhanahu wata’ala selesai menciptakan alam semesta ini dengan segala dimensi yang ada, kemudian Allah subhanahu wata’ala menulis di atas ‘arsy :</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>إِنَّ رَحْمَتِيْ غَلَبَتْ غَضَبِيْ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“ Sesungguhnya rahmat (kasih sayang) Ku mengalahkan kemurkaan-Ku”</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Tulisan itu merupakan tulisan yang tertinggi di puncak tertinggi ‘arsy, dan sebagian ulama’ mengatakan bahwa kalimat “Laa ilaaha illallah Muhammad Rasuulullah” adalah kalimat yang tertinggi dan terluhur, namun inilah maknanya karena ‘arsy milik Allah subhanahu wata’ala, dan siapakah “Rahmat” Allah subhanahu wata’ala? Dia adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>( الأنبياء : 107 )</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“Dan tidaklah Kami (Allah) mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai (pembawa) rahmat bagi segenap alam”. ( QS. Al Anbiyaa: 107 )</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Wujud dari rahmat Allah subhanahu wata’ala adalah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, darinya lah Allah membuka segala rahmat-Nya untuk semua dimensi yang ada di alam semesta, darinya lah Allah munculkan cahaya hingga terciptalah seluruh alam semesta. Dan awal dari seluruh penciptaan alam semesta adalah cahaya sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, oleh sebab itu sampai di dalam neraka pun, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam masih tetap bisa memberikan syafa’at, mengapa? karena Allah subhanahu wata’ala masih mempunyai kasih sayang terhadap hamba-hamba yang tidak menyembah kepada selain-Nya serta mengakui bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah utusan Allah subhanahu wata’ala, maka mereka harus tetap akan masuk surga dan hal itu adalah ketentuan Allah yang tidak lagi dapat dirubah. Mereka yang banyak melakukan dosa selama di dunia akan tetap memasuki neraka, namun akhirnya ia akan masuk ke dalam surga. Maka saat ini kita tidak berlomba-lomba untuk masuk ke dalam surga, karena surga atau neraka adalah Allah Yang menentukan, namun kita bersama berlomba-lomba untuk dekat kepada Allah subhanahu wata’ala. Jika kita mau merenungi lebih dalam dengan hati dan sanubari yang suci, kita akan temukan bahwa cinta itu adalah Allah subhanahu wata’ala, cinta kepada Allah subhanahu wata’ala semata hal itu adalah yang paling benar, adapun cinta kepada selain-Nya akan menimbulkan permasalahan, dan cinta yang sempurna kepada Allah subhanahu wata’ala dengan cinta yang sebenar-benarnya maka cinta itu pun akan terpancar kepada semua makhluk terlebih kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, terpancar kepada keluarga, anak-anak, orang tua, saudara, tetangga dan lainnya, yang kesemuanya terpancar dari cinta kepada Allah subhanahu wata’ala. Maka hakikat dari cahaya Allah subhanahu wata’ala adalah terpancarnya cinta, namun diselewengkan oleh iblis hingga tergodalah nabi Adam dan akhirnya turun ke muka bumi karena melanggar larangan Allah subhanahu wata’ala disebabkan cinta tersebut diselewengkan oleh iblis, maka berwaspadalah terhadap cinta, karena cinta itu hanya untuk Yang Maha Memilikinya, Yang Maha Berhak dicintai yaitu Allah subhanahu wata’ala dan Maha melimpahkan cinta-Nya kepada yang menghendaki-Nya, maka yang menghendaki cinta Allah subhanahu wata’ala akan Allah berikan cinta kepadanya. Sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi :</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>مَنْ أَحَبَّ لِقَائِيْ أَحْبَبْتُ لِقَاءَهُ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“Barangsiapa yang ingin berjumpa dengan-Ku (Allah), maka Aku pun ingin berjumpa dengannya”.</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Begitu juga firman-Nya dalam hadits qudsi riwayat Shahih Al Bukhari :</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 20px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: right; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b>أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ فَلْيَظُنَّ بِيْ مَا شَاءَ</b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b><i>“Aku (Allah) tergantung pada prasangka hamba-Ku, maka berperasangkalah kepada-Ku semaunya”</i></b></div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Jika seseorang ingin mencintai Allah subhanahu wata’ala, maka Allah pun ingin mencintainya, begitu juga yang ingin mendekat kepada Allah, maka Allah lebih ingin mendekat kepadanya. Maka tergantung diri kita, apa yang ingin kita perbuat di dunia yang hanya beberapa saat ini untuk mencapai kehidupan yang kekal dan abadi?!.</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah<br />
Saya cukupkan tausiah malam ini, karena saya di tunggu untuk menghadiri rapat untuk kedatangan guru mulia Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim Al Hafizh minggu yang akan datang, semoga acara Haul sayyidina Fakhrul wujud Al Imam Abu Bakr bin Salim dan acara malam Selasa di Monas berlangsung sukses serta menggetarkan rahmat Allah hingga tumpah ruah kepada kita semua sepanjang usia kita hingga kita wafat dan melintas di alam barzakh serta melewati alam akhirah hingga sampai ke surga Allah subhanahu wata’ala bersama para shalihin , para muqarrabin dan para wali Allah, amin ya rabbal ‘alamin.</div><div style="background-color: #eff0df; color: #3a3e32; font-family: arial; font-size: 13px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Kita berdoa berasama, semoga semu yang hadir dilimpahi rahmat dan kebahagiaan, semua yang mempunyai hajat semoga dikabulkan hajat-hajatnya, semua yang mempunyai kesulitan dan permasalahan semoga segera diselesaikan dan diberi jalan keluar oleh Allah subhanahu wata’ala. Ya Allah jadikanlah malam ini adalah malam terkahir bagi kesulitan-kesulitan kami, dan jadikanlah malam ini adalah malam yang paling banyak Engkau limpahi rahmat dan kemudahan bagi kami, dan jadikanlah malam esok lebih banyak lagi gelombang rahmat-Mu yang terlimpahkan kepada kami. Kami bersumpah demi cahaya keagungan nama-Mu bahwa Engkau lah Yang Maha Dermawan, maka buktikanlah, hanya Engkaulah Yang Maha Melimpahkan kebahagiaan, hanya Engkaulah Yang Maha melimpahkan keanugerahan dan kasih sayang, maka berilah kami bukti agar kami semakin bertambah iman kepada-Mu, kami yakin bahwa Engkau Yang Maha memberikan kebahagiaan , kami yakin Engkau Maha memiliki anugerah, namun berilah kami kekuatan agar iman kami semakin kuat dengan bukti bahwa Engkau Yang paling dermawan, dan kami tidak berpaling kepada selain-Mu. Wahai Allah seandainya kami ditimpa banyak musibah kami pun tidak akan menyembah kepada selain-Mu, kami tidak akan memilih Tuhan selain-Mu, maka janganlah Engkau tahan untuk melimpahkan anugerah kepada kami…</div></div>AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-9625876302826808752011-12-16T06:02:00.001-08:002011-12-16T06:02:45.872-08:00DOA PARA NABI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">. Doa Nabi Adam<br />
Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin<br />
...Artinya : Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.<br />
<br />
2. Doa Nabi Nuh<br />
“ Robbi inni audzubika an as alaka maa laisalli bihi ilmun wa illam tagfirli watarhamni akum minal khosirin “ (surat Hud; 47)<br />
Artinya : Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang – orang yang merugi<br />
<br />
3. Doa Nabi Ibrahim<br />
“ Robbana taqobal minna innaka anta sami’ul alim wa tub alaina innaka antat tawwaburrokhim “ (al baqarah; 128-129)<br />
Artinya : Ya Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau maha mendengar dan Mengetahui, dan termalah taubat kami, sesungguhnya Engkau penerima taubat lagi Maha Penyayang.<br />
“ Robbi ja alni muqimas sholati wa min dzuriyyati, robbana wa taqobal doa, Robbannagh firli wa li wa li dayya wa li jamiil mukminina yauma yaqumul hisab “ (ibrahim ; 40 -41)<br />
Artinya : Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab.<br />
<br />
4. Doa Nabi Yunnus<br />
“ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ (al anbiya;87)<br />
Artinya : Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim<br />
<br />
5. Doa Nabi Zakariya<br />
“ Robbi latadzarni wa anta choirul warisin “ (an biya ; 89)<br />
Artinya : Ya Allah janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, sesungguhnya engkau pemberi waris yang paling baik<br />
“ Robbi habli miladunka duriyattan, thoyibatan innaka sami’ud du’a “ (ali imron;28)<br />
Artinya : Ya Tuhan berilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau maha pendengar Doa<br />
<br />
6. Doa Nabi Musa<br />
“ Robis shrohli shodri wa ya shirli amri wah lul uqdatam mil lissani yah khohu khouli “ (Thoha ; )<br />
Artinya : Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku<br />
“ Robbi inni dholamtu nafsi fa firlhi “ (al qhosos ; 16)<br />
Artinya : Ya Allah aku menganiaya diri sendiri, ampunilah aku<br />
“ Robbi Naj jini minal qumid dholimin “<br />
Artinya : Ya Tuhan lepaskanlah aku dari kaum yang dholim<br />
“ Robbi ini lima anzalta illayya min khoirin faqir “ (al qhosos; 24)<br />
Artinya : Ya Tuhanku sesungguhnya aku memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku<br />
“ Robbi firli wa li akhi wa adkhilna fi rohmatika, ya arhamar rokhimin “ (<br />
Artinya : Ya Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmatMu, dan Engkau Maha Penyayang diantara yang menyayangi<br />
<br />
7. Doa Nabi Isa<br />
“ Robbana anzil alaina ma idatam minas samai taqunu lana idzal li awalina, wa akhirina, wa ayyatam minka war zukna wa anta khoiru roziqin “ ( al maidah ; 114)<br />
Artinya : Ya Tuhanku turunkanlah pada kami hidangan dari langit, yang turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang – orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rejeki dan Engkaulah pemberi rejeki yang paling baik.<br />
<br />
8. Doa Nabi Syuaib :<br />
“ Robbana taf bainana, wa baina kaumina bil haqqi , wa anta khoirul fatihin “ (A araf; 89)<br />
Artinya : Berilah keputusan diantara kami dan kaum kami dengan adil, Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik – baiknya.<br />
<br />
9. Doa Nabi Ayyub :<br />
“ Robbi inni masyaniyad durru wa anta arhamur rohimin “<br />
Artinya : Bahwasanya aku telah ditimpa bencana, Engkaulah Tuhan yang paling penyayang diantara penyayang.<br />
<br />
10. Doa Nabi Sulaiman<br />
“ Robbi auzidni an askhuro ni’matakallati an amta allaya wa ala wa li dayya wa an a’mala sholikhan tardhohu wa ad khilni birrohmatika fi ibadikas sholikhin “ (an naml; 19)<br />
Artinya : Ya Tuhan kami berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua ibu bapakku dan mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambMu yang Sholeh.<br />
<br />
11. Doa Nabi Luth<br />
“ Robbi naj jini wa ahli mimma ya’malun “<br />
Artinya : Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari perbuatan yang mereka kerjakan<br />
“ Robbin surni alal kaumil mufsidin “ (assyu araa ; 169)<br />
Artinya : Ya Tuhanku tolonglah aku dari kaum yang berbuat kerusakan<br />
<br />
12. Doa Nabi Yusuf<br />
“ Fatiros samawati wal ardli anta fiddunya wal akhiro tawwaffani musliman wa al hiqni bissholihin “<br />
(yusuf ; 101)<br />
Artinya : Wahai pencipta langit dan bumi Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat wafatkanlah aku dalam keadaan pasrah (islam), dan masukkanlah aku dengan orang – orang sholeh.<br />
<br />
13. Doa Nabi Muhammad<br />
“ Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar “ (hadist)<br />
Artinya : Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka<br />
“ Robbana latuzig qullubana ba’daidz haddaitana wahabblana miladunka, rohmatan innaka antal wahab” (Ali Imron; 8 )<br />
Artinya : Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.</div>AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-73757367429371583962011-12-08T05:54:00.001-08:002013-05-10T01:26:50.550-07:00biografi habib riziq..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<strong>Nama : Al Habib Muhammad Rizieq Syihab</strong><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-dUejXdIf4fU/UYyvLAhfaKI/AAAAAAAAACU/WYgV-2J2yj0/s1600/download+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-dUejXdIf4fU/UYyvLAhfaKI/AAAAAAAAACU/WYgV-2J2yj0/s1600/download+(1).jpg" /></a><br />
<strong>Lahir : Jakarta, 24 Agustus 1965<br />
Agama : Islam<br />
Ayah : Habib Husein Syihab (almarhum)<br />
Ibu : Syarifah Sidah Alatas<br />
Istri : Fadlun Yahya<br />
Anak :<br />
Rufaidah Syihab<br />
Humaira Syihab<br />
Zulfa Syihab<br />
Najwa Syihab<br />
Muntaz Syihab<br />
Fairuz Syihab<br />
Zahra Syihab<br />
Pendidikan :<br />
SDN 1 Petamburan, Jakarta (1975)<br />
SMP 40 Pejompongan, Jakarta<br />
SMP Kristen Bethel Petamburan, Jakarta (1979)<br />
SMAN 4, Gambir, Jakarta<br />
SMA Islamic Village, Tangerang (1982)<br />
Jurusan Studi Agama Islam (Fikih dan Ushul) King Saud University (S1), Riyadh, Arab Saudi (1990)<br />
Studi Islam, Universitas Antar-Bangsa (S2), Malaysia.<br />
Karir :<br />
Kepsek Madrasah Aliyah Jamiat Kheir, Jakarta<br />
Dewan Syariat BPRS At-Taqwa, Tangerang<br />
Pimpinan/pembina sejumlah majelis ta’lim Jabotabek<br />
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI)<br />
Alamat Rumah : Jalan Petamburan III/83, Tanahabang, Jakarta Pusat 10260<br />
Alamat Kantor : Jalan Petamburan III/17, Tanahabang, Jakarta Pusat 10260<br />
Website : www.fpi.or.id<br />
BIOGRAFI<br />
Habib Rizieq tidak dididik di pesantren. Namun sejak berusia empat tahun, ia sudah rajin mengaji di masjid-masjid. Ibunya yang sekaligus berperan sebagai bapak dan bekerja sebagai penjahit pakaian serta perias pengantin, sangat memperhatikan pendidikan Habib Rizieq dan satu anaknya yang lain.<br />
Setelah lulus SD, Habib Rizieq masuk ke SMP Pejompongan, Jakarta Pusat. Ternyata jarak sekolah dengan rumahnya di Petamburan, juga di Jakarta Pusat, terlalu jauh. Ia pun kemudian dipindahkan ke sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya, SMP Kristen Bethel Petamburan. Lulus SMA, Habib Rizieq meneruskan studinya di King Saud University, Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu empat tahun dengan predikat cum-laude. Habib Rizieq pernah kuliah untuk mengambil S2 di Malaysia, tetapi hanya setahun.<br />
Habib Rizieq mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI) tanggal 17 Agustus 1998. FPI mulai dikenal sejak terjadi Peristiwa Ketapang, Jakarta, 22 November 1998, sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan preman. Bentrokan bernuansa suku, agama, ras, antargolongan ini mengakibatkan beberapa rumah warga dan rumah ibadah terbakar serta menewaskan sejumlah orang.<br />
Pascatragedi World Trade Center, Habib Rizieq bersama anggota FPI giat melakukan kampenye anti-Amerika dan mengutuk penyerangan Amerika terhadap Afghanistan. Sampai-sampai Habib Rizieq mengajak anak-anaknya, yang semula sangat doyan makanan McDonald dan Kentucky, memboikot produk Amerika. FPI juga melakukan sweeping terhadap warga negeri tersebut. FPI juga giat merazia tempat-tempat hiburan</strong></div>
AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-80059746212588851912011-12-07T00:14:00.002-08:002011-12-07T00:14:46.994-08:00kematian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">kubur adalah kediaman ruh nya, namun sebagaimana kehidupan dunia, tidak mesti semua orang selalu ada di kediamannya, bisa dipindahkan ke penjara, bisa pindah ke penginapan yg mewah karena tamu negara misalnya, demikian pula di alam kubur.<br />
<br />
dalilnya adalah riwayat shahih Muslim bahwa Rasul saw saat Isra mikraj beliau saw bersabda : Kulihat Musa as berdiri melakukan shalat di kuburnya. namun kemudian Rasul saw menjelaskan bahwa beliau saw berjumpa lagi dg Ruh para nabi di Masjidil Aqsha, dan berjumpa lagi dg Ruh Nabi Musa as di langit.<br />
<br />
dalam riwayat lain Rasul saw bersabda : jika kalian melewati pekuburan maka katakanlah salam : Assalamualaikum ahluddiyaar, innaa bikum Laahiquun (Shahih Bukhari), salam sejahtera wahai penduduk kediaman sekitar (pekuburan), kami akan menyusul kalian.<br />
<br />
dari dua hadits ini difahami bahwa kediaman ruh adalah dikuburnya, namun bisa saja berada ditempat lain dg izin Allah swt.<br />
<br />
“Ruh setelah berpisah dengan tubuh, di saat itulah terjadi kematian. Namun demikian, ruh itu masih dapat menangkap untuk mendengarkan siapa saja yang berziarah kepadanya, ia dapat mengenalnya dan bahkan dapat membalas salam seseorang yang memberikan salam padanya.”— Sayid Sabiq.<br />
<br />
“Orang-orang Quraisy berkata kepada orang Yahudi:”Ajarkan kepada kami sesuatu yang akan ditanyakan kepada orang itu (Muhammad).” Orang Yahudi itu menjawab:”Tanyakanlah kepadanya tentang ruh.” Mereka bertanya tentang ruh kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam., maka turunlah ayat 85 Al Isra.”— HR. At. Turmudzy.<br />
<br />
:”Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bertemu dengan serombongan orang-orang Yahudi. Sebagian mereka berkata:”Tanyakanlah kepadanya tentang ruh.” Sebagian mereka berkata :”Jangan ditanyakan kepadanya tentang ruh itu, karena kamu akan menerima jawaban yang tidak kamu inginkan.” Maka mereka datang kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam., dan bertanya:”Hai bapak Qosim, terangkanlah kepada kami tentang ruh. “ Maka Rasul berdiri sebentar melihat ke langit, maka tahulah aku (Ibnu Mas’ud) bahwa ayat Al Qur’an sedang diwahyukan kepada beliau. Kemudian beliau berkata: WA YAS ALUUNAKA ANIR RUUH….”— HR. Bukhari.<br />
………………<br />
“Mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah :’Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.’”— QS. Al Isra’ : 85.</div>AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-70792207038609740142011-12-07T00:14:00.000-08:002011-12-07T00:14:04.885-08:00aqidatul awwam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Kitab Nazhom Aqidatul awam karangan Syech Ahmad al marzuqi bermula dari mimpi Syech Ahmad Marzuki pada malam jumat pertama di bulan Rajab tahun 1258 yang bertemu dengan Rosululloh saw dan para sahabatnya, dalam mimpi tersebut Rosululloh saw berkata kepada Syech Ahmad al marzuki “<strong>Tulislah Nadzhom Tauhid “ barang siapa yang menghafalnya dia akan masuk kedalam surga dan mendapatkan segala macam kebaikan yang sesuai dengan Al quran dan Sunnah .”</strong> Syech Ahmad marzuki pun bingung dan bertanya kepada Rosululloh saw ” Nadzhom apa ya Rosululloh..??. Para sahabat menjawab ” Dengarkan saja apa yang akan Rosululloh saw ucapkan ” . Nabi Muhammad saw berkata ” Ucapk<strong>an..</strong><br />
<strong>أبـْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ والـرَّحْـمَنِ</strong><br />
Maka Syech Ahmad Marzukipun mengucapkan<br />
<strong>أبـْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ والـرَّحْـمَنِ</strong><br />
Sampai dengan akhir Nadzhom yaitu<br />
<strong>وَصُحُـفُ الـخَـلِيلِ وَالكَلِيمْ</strong><br />
<strong>فِيهَـا كَلامُ الْـحَـكَمِ الْعَلِيمْ</strong><br />
Nabi Muhammad saw pada saat itu mendengarkan bacaan Syech Ahmad almarzuki, maka saat itupula Syech Ahmad al marzuki terbangun dari tidurnya dan Beliau baca apa apa yang terjadi dalam mimpinya, dan ternyata Nadzhom tersebut telah terekam rapih dari awal sampai akhir nadzhom.<br />
Nadzhom tauhid yang telah diberikan Rosululloh kepada Syech Ahmad marzuki , beliau tuangkan dalam sebuah kitab yang diberi nama “Aqidatul Awam” ( Aqidah untuk orang awam ) . Selang beberapa waktu lamanya Syech Ahmad Al marzuki bermimpi kembali bertemu dengan Rosululloh saw , dan Rosululloh saw berkata ” Bacalah apa yang telah kau kumpulkan di hatimu ( pikiranmu)”, lalu Syech Ahmad Marzuki berdiri membacanya dari awal sampai akhir Nadzhom dan para Sahabat rosululloh di samping nabi muhammad saw mengucapkan “Amiin” pada setiap bait bait nadzhom ini dibacakan . Setelah selesai Syech Ahmad Marzuki menyelesaikan bacaanya, nabi Muhammad saw bekata kepadanya dan mendokannnya:” Semoga Alloh memberimu Taufiq kepada hal-hal yang menjadi Ridho-Nya dan menerimanya itu darimu dan memberkahi kamu dan segenap orang mukmin dan menjadikannya berguna kepada Hamba hamba Alloh swt amiinn”.<br />
Kitab Nadzhom Aqidatul awam semula hanya berisi 26 bait , namun karena rasa cinta dan rindunya Syech Ahmad marzuki kepada nabi Muhammad saw maka beliau menambahkan hingga mencapai 57 Bait Nadzhom.<br />
<br />
Nama lengkap beliau Syekh Ahmad bin Muhammad bin Sayid Ramadhan Mansyur bin Sayid Muhammad al-Marzuqi Al-Hasani, dilahirkan sekitar tahun 1205 H di mesir , Beliau sepanjang waktu bertugas mengajar Masjid Mekkah karena kepandaian dan kecerdasannya Syech Ahmad Marzuki diangkat menjadi Mufti Mazhab Almaliki di Mekkah menggantikan Sayyid Muhammad yang wafat sekitar tahun 1261, Syech Ahmad marzuki juga terkenal sebagai seorang Pujangga dan dijuluki dengan panggilan Abu Alfauzi.<br />
Kitab Nadzhom Aqidatul awam berisi pokok-pokok keyakinan ajaran Islam yang dijadikan sebagai pijakan bagi kaum muslimin . Di dalamnya menjelaskan tentang ilmu tauhid dan dasar-dasarnya. Ilmu tauhid ini menjelaskan tentang keesaan Allah dan pembuktiannya. Dalam kitab tersebut menjelaskan sifat-sifat Allah, atau yang disebut <em>aqoid </em>lima puluh.<br />
Aqoid lima puluh itu terdiri dari, 20 sifat yang wajib bagi Allah, 20 sifat mustahil bagi Allah, 1 sifat jaiz bagi Allah, serta 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi rasul dan 1 sifat jaiz bagi rasul. Semua merupakan isi dari ajaran yang terangkum dalam kitab <em>Aqidatul Awam.</em><br />
<em> </em>Kewajiban mengetahui 50 keyakinan tersebut diperuntukkan, baik bagi laki-laki maupun perempuan yang telah mukallaf. Kewajiban mengetahui 50 kayakinan tersebut tak hanya untuk diketahui tapi juga dimengerti, sehingga umat Islam bisa mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat, yang hanya akan didapatkan oleh orang-orang yang mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan benar.<br />
Kitab Nadzhom Aqidatul awam banyak diajarkan di pesantren dan Majlis ta’lim dan merupakan dasar dasar ketauhidan yang harus dipahami oleh setiap muslim. Bahkan Syech Nawawi Assyafi”i memandang penting untuk mempelajari Kitab Aqidatul awam karena setiap mukallaf wajib mengetahui sifat sifat Alloh dengan mengenal Sifat Alloh maka dia akan mengenal dirinya begitu juga sebaliknya ( barang siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhan-nya) jika sudah mengenal Alloh maka dia akan senantiasa Taat dalam menjalankan semua perintah Alloh dan Rosulnya dan menjauhi segala larangannnya. Dan Syech Nawawi Assyafi’i pun mengkomentari Kitab Aqidatul awam tersebut dalam sebuah kitab bernama “Nurudz zholam”.</div>AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4789444929117574659.post-48971584654757760522011-12-07T00:12:00.001-08:002011-12-07T00:12:45.378-08:00ulama&wali<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">lama dan Para Wali<br />
<br />
Ulama (jama` dari orang alim), Ulama bisa dibilang Ulama bila dia telah memahami 3 hal :<br />
1. Ilmu Syariat<br />
2. Ilmu Thariqat<br />
3. Ilmu Haqeqat<br />
Sesungguhnya ulama telah disebutkan di dalam Al-Qur`an dan Hadits Nabi SAW bahwa Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu.<br />
Nabi SAW bersabda : "Ulama warisannya para nabi" dan Nabi SAW bersabda yang diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud : "Wahai Ibnu Mas`ud, duduknya kamu satu jam di majlisnya orang alim, tidak memegang pena atau pulpen dan tidak menulis satu huruf pun maka lebih baik kamu daripada kamu memerdekakan seribu orang budak, dan melihatnya kamu ke wajah orang alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu menyedekahkan seribu kuda di jalan Allah SWT dan mencium tangannya orang alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu beribadah seribu tahun".<br />
Berkata Nabi SAW : "Satu orang ahli ilmu seperti ulama yang waro (apik) lebih ditakutkan syaiton dari pada seribu orang ahli ibadah yang bersungguh-sungguh tetapi dia bodoh".<br />
Berkata Nabi SAW : "Barang siapa yang mencari ilmu kepada seorang ulama maka Allah akan mengampuni dosanya sebelum dia melangkah".<br />
Berkata Nabi SAW : "Barang siapa yang memandang kepada seorang alim dengan memandang pandangan gembira, maka Allah SWT menjadikan pandangannya dengan Allah menciptakan para Malaikat yang khusus untuk memintakan ampun kepada Allah untuk orang yang memandang ulama".<br />
Berkata Nabi SAW : "Barang siapa yang memuliakan orang alim, maka dia telah memuliakan aku, dan barang siapa yang telah memuliakan aku, maka dia telah memuliakan Allah, barang siapa yang telah memuliakan Allah maka tempatnya adalah di syurga".<br />
Berkata Nabi SAW : "Tidurnya orang alim lebih baik dari pada ibadahnya orang jahil atau bodoh".<br />
Jelas hadits di atas bahwa ulama adalah kekasih Allah SWT dan kekasih Nabi SAW, Ulama-ulama Nabi Muhammad SAW adalah ulama yang mengajak umat mengajarkan kepada kebesaran Allah SWT dan mengikuti sunah-sunah Rasulullah SAW serta menerangkan kepada mereka tentang :<br />
1. Ilmu Wajib<br />
2. Ilmu Sunah<br />
3. Ilmu Makruh<br />
4. Ilmu Mubah<br />
5. Ilmu Subhat<br />
Di dalam ilmu syari`at, thareqat dan haqeqat.<br />
Hakekatnya tugas ulama kepada orang awam adalah mengajarkan bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, agar ketauhidan dan keyakinan mereka tidak berubah dari kemegahan dunia serta isinya.<br />
Apakah Para Wali Itu ?<br />
Aulia atau Wali adalah ulama yang mengamalkan ilmu Allah SWT, ada yang diberi dan ada yang harus dengan belajar.<br />
Aulia atau Wali adalah karunia dari Allah yang tidak bisa dicita-citakan untuk orang tersebut menjadi wali. Para Aulia atau Wali mereka kebanyakan beristiqomah/konsisten/kontinyu di dalam mengamalkan amal ibadah kepada Allah SWT, tetapi Aulia ini dibagi 2 :<br />
1. Aulia atau Wali yang di mulai dengan menuntut ilmu<br />
Aulia atau Wali ini akan lebih dipelihara oleh Allah SWT dengan ilmu yang dimilikinya karena dia memahami karunia yang telah diberikanNya, maka dia akan menjaga dengan sebaik-baiknya, menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.<br />
Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya para wali-wali Allah tidak merasakan takut dan tidak merasakan sedih".<br />
Ayat di atas jelas bahwa Allah SWT ridho kepadanya dan dia ridho kepada Allah SWT, baik apa yang Allah berikan kesenangan maupun kesusahan, tidak ada di hati para Wali Allah itu mengeluh karena mereka selalu bersyukur dan hari-harinya bertambah kebaikan sehingga Allah memberikan kelas yang tinggi disisi-Nya dengan beberapa macam kelas, para Wali Allah itu seperti ilmu padi, hati mereka makin terisi dengan cahaya, maka makin tunduk dan patuh kepada aturan-aturan Allah SWT.<br />
Sesungguhnya telah jelas para Wali-wali Allah di dalam sabda Nabi SAW bahwa Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya bila seseorang hamba Allah dicintai oleh-Nya maka Allah akan menjadikan matanya adalah mata-Ku, kupingnya adalah kuping-Ku, mulutnya adalah mulut-Ku dan gerakannya adalah gerakan-Ku dan barang siapa yang mengganggunya maka dia siap berperang dengan-Ku".<br />
Maka demikian itu Allah memberikan kelebihan kepada mereka berupa kelebihan yang diluar akal manusia yang dinamai dengan "Karomah".<br />
Karomah<br />
Karomah atau sering disebut dengan Keramat (Kemuliaan), kemuliaan disebabkan karena pengamalan ilmu mereka sehingga menimbulkan efek-efek kebaikan, mereka tidak rela melihat orang-orang fukoro atau masakin kesusahan, mereka selalu menjaga anak-anak yatim dan banyak sekali amal kebaikan yang menimbulkan karomah atau kemuliaan.<br />
Sebagian dari ulama menafsirkan bahwa karomah atau kemuliaan Allah berikan kepada para Wali-wali Allah seperti hal-hal yang tidak diberikan kepada hamba-hamba Allah yang biasa seperti contohnya : ada mereka yang bisa menyembuhkan orang yang buta, ada mereka yang bisa berjalan di air atau di udara atau hal-hal yang diluar kebiasaan manusia, akan tetapi hakekatnya bahwa para wali Allah itu mulia karena mereka memuliakan undang-undang Allah SWT. Diantara mereka banyak sekali dan tidak terhitung jumlahnya dan tidak ada satu orang walipun yang mengakui dirinya wali.<br />
2. Aulia atau Wali yang diberikan dengan karunia Allah tanpa belajar<br />
Ada pula Aulia atau Wali yang diberikan dengan karunia Allah tanpa belajar tetapi banyak dari pada mereka yang tidak bisa menjaganya seperti contohnya Barsesoh yang diberikan kemuliaan semua muridnya bisa terbang, akan tetapi karena tidak memiliki ilmu dia menghalalkan segala cara sehingga dia mati dalam keadaan yang buruk.<br />
Maka kesimpulannya adalah bahwa ilmu itu diatas segala-galanya.<br />
<br />
Wallahu`alam</div>AGUNG ERYANTO FAWZIhttp://www.blogger.com/profile/04274673092121408473noreply@blogger.com0